Senin, 13 Desember 2010

Surat Kecil untuk Tuhan

bismillahirrahmanirrahim


Tuhan...
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.

Tuhan...
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
Terjadi pada orang lain.

Tuhan...
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu?

Tuhan...
Bolehkan aku memohon satu hal kecil pada-Mu?

Tuhan...
Biarkanlah aku bisa dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..

Tuhan...
Ijinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi
wanita seutuhnya.

Tuhan...
Bolehkan aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan sahabat-sahabatku..

Tuhan...
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidupku
kepada siapapun yang mengenalku..

Tuhan...
Surat kecilku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali...

Ke dunia yang Kau berikan padaku..


Surat Kecil untuk Tuhan adalah sebuah buku tentang perjuangan hidup seorang gadis bernama Gita Sesa Wanda Cantika atau yang akrab sering dipanggil Keke melawan Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak..
Bahasa yang digunakan dalam buku ini sangat mudah dipahami dan mengalir seperti tulisan tangan seorang gadis berusia 13 - 15 tahun..
kisah dalam buku ini membuat saya banyak merenung..

Keke dengan semangat hidupnya, meskipun terkadang ia mengeluh, ada Ayahnya yang selalu memberinya dukungan, ada kakak-kakaknya yang mendampingi, dan sahabat-sahabatnya yang senantiasa memberikan semangat..


Seperti yang dikatakan Prof. Mukhlis, "Tuhan sayang pada Keke", ingin juga saya katakan hal yang sama, Allah sangat sayang pada Keke, di usia Keke yang masih muda Allah sudah ingin bertemu dengan Keke.. semoga Allah mengampuni dosa-dosa Keke dan memberikan Keke tempat terbaik di sisi Nya..


kata-kata yang sangat saya suka, Semua ini adalah cobaan terberat dalam hidupku. Mungkin kelak ketika aku akan pergi dari dunia ini, aku tidak akan merasakan suatu kehilangan karena nafasku terhenti untuk mengingat semuanya. Tapi bila kita tetap bersama itu tidak akan terjadi padamu.. Rasa kehilangan itu akan menjadi abadi di sepanjang nafasmu, selalu terbawa dalam kesedihan abadi.. Aku tidak ingin semua itu terjadi padamu..


Hmmmm.... tak banyak yang ingin saya sampaikan setelah membaca buku ini.. pokonya harus baca buku ini atau paling tidak tonton filmnya 15 Februari 2011 yang bertepatan dengan hari kanker anak sedunia..



Tentang Buku :
Buku Surat Kecil untuk Tuhan ditulis oleh AgnesDavonar. Diterbitkan oleh Inandra Published, Jakarta (Agustus 2010).

Selasa, 07 Desember 2010

Langkah Awal di Tahun 1432 H

bismillahirrahmanirrahim

suatu hari, saya menemukan sebuah sepatu yang sangat saya sukai...
saya jatuh cinta saat pertama kali melihatnya..
jatuh cinta dengan tampilan luarnya..
ingin saya membelinya...

saya tanya pada penjualnya adakah sepatu tersebut yang ukurannya sesuai dengan kaki saya?

sayangnya tidak ada ukuran yang pas di kaki saya..


saya terlanjur suka dengan sepatu itu..

saya keras kepala dan ngotot menginginkannya..

sehari...

..................................dua hari

.....seminggu...

semakin saya suka dengan sepatu itu...

dua minggu......

.................................tiga minggu....

saya berpikir sepatu itu dapat menemani saya dalam melangkah di jalan Nya..

......................................sebulan....

dua bulan.......



enam bulan....

kapan kah saya akan sadar bahwa sepatu itu tidak akan pernah pas di kaki saya?

........................................................................hingga hampir satu tahun

seberapa jauhnya saya melangkah atau saya pergi,
saya selalu kembali,
ke toko yang menjual sepatu itu,
untuk tetap mencoba,
akankah sepatu tersebut dapat pas di kaki saya?

jika saya membelinya, dan tidak memakainya, karena sepatu tersebut tidak pas, saya hanya akan menghamburkan uang saja..
jika saya membelinya, dan memakainya, hal itu akan menyakiti kaki saya, jika saya memaksa mungkin akan ada tulang pada jari kaki saya yang patah..

ternyata penampilan luar dapat menipu,
saya terlambat menyadariya,
tapi saya bersyukur menyadarinya sebelum semuanya benar-benar terlambat..

banyak yang mengingatkan sepatu tersebut memiliki kekurangan,
banyak cacat yang ditutupi dengan segala bentuk jahitan dan segala macam lem..
sehingga tampilan luarnya terlihat menarik..

sahabat, banyak pesan yang ingin saya sampaikan dari perumpamaan cerita di atas...
sering kali kita suka pada seseorang seperti si saya menyukai sepatu dalam cerita itu..
............sadarkah?

menyukai sepatu dari penampilan luarnya... tidak jarang kita melakukan hal ini.. menyukai seseorang dari paras wajahnya..

menginginkan sesuatu yang memang tidak diciptakan untuk kita... seberapa kalipun kita mencoba tidak akan sepatu tersebut pas dikaki.. karena memang dia bukan jodoh kita..

bisa jadi, semakin lama kita mengenal seseorang, kita semakin menyukainya...
kita tau semua kebaikan-kebaikannya, dan tanpa sadar semua keburukannya tidak kita anggap penting, kita tutup mata kita, kita tutup telinga kita... dan kita hanya tau semua kebaikannya saja.. karena ada rasa yang subjektif, tak dapat kita berpikir objektif..

ketika membeli sepatu tak jarang kita lihat ada benang yang keluar dalam sebuah jahitan atau ada bekas lem yang tidak pada tempatnya, atau mungin juga cat yang tidak rata.. kita tetap membeli, kita bela keburukan itu.. benang dapat digunting dan lem dapat di lap agar terlihat sempurna, cat yang kurang rata tidak terlalu kelihatan sepintas lalu.. tak jarang ketika kita menyukai seseorang kita melakukan hal yang sama, melihat keburukannya dengan mata kepala sendiri tapi ditutupi dengan berbagai alasan dan segala bentuk pembelaan..
kita tutup mata kita..

mungkin ketika kita menyukai seseorang, banyak sahabat yang sering mengingatkan..
"jangan sama dia... dia ternyata gini... ternyata gitu.."
"tau ga? ternyata si ini orangnya gini loh..."
tapi sering kita masukan ke telinga kanan dan langsung kita keluarkan dari telinga kiri..
ada perasaan ingin membela ketika dia dibicarakan orang tentang keburukannya..
kita tutup telinga kita...
karena ada rasa yang subjektif, tak dapat kita berpikir objektif..
apa yang dilihat dari penampilan luar, mungkin berbeda di dalamnya..
apa yang dia lakukan terhadap si A, mungkin akan berbeda terhadap si B..
apa yang dia katakan, mungkin dapat berbeda dengan apa yang dia lakukan..

jika kita ngotot menyukai seseorang mungkin akan dapat membuang-buang waktu kita saja dan mungkin justru berdosa..
kita tetap diam, tapi hati berdusta, tetap akan jadi zinah hati..

jika kita ngotot menyukai seseorang mungkin akan menghancurkan diri kita saja..
wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki..
apa jadinya jika tulang rusuk tersebut patah karena ternyata dia bukan berasal si pemberi tulang rusuk yang sebenarnya.. seperti tulang kaki yang patah karena sepatu yang kita pakai tidak pas..


hari pertama di tahun 1432 H..
saya melangkah di bab yang baru dari cerita kehidupan saya..

saya berusaha menemukan sepatu yang benar-benar pas untuk kaki saya,
sehingga tidak akan membuat tulang kaki saya patah..

sepatu yang pas dengan kaki saya,
dimana dia akan selalu menemani saya dalam melangkah di Jalan Nya,
bersamanya mencari ridhoNya, ampunanNya, dan cintaNya..

sepatu yang selalu ada bersama saya,
dalam keadaan yang becek atau pun kering tandus
dalam jalan yang lurus atau pun berliku
dalam susah atau senang
dalam turunan curam atau tanjakan terjal
dalam suka atau duka
dalam sehat atau sakit
dalam bahagia atau sedih
ada untuk saya, bersama saya..

bersama
hingga habis waktu kami...


sepatu tidak ada yang sempurna,
begitu juga dengan manusia..
Allah Yang Maha Sempurna..

...semua kekurangan saya semoga dapat kau lengkapi dan semua kekuranganmu biar saya yang lengkapi....


NAFSA KARIMA
1 MUHARAM 1432H

saat belajar pasca panen, tentang pematangan buah..
kemungkinan warna jeruk "orange"nya tidak muncul.. karena karoten tertutupi oleh klorofil..
(selain penulis, mungkin cuma 1 orang yang benar-benar mengerti kalimat yang satu ini.. heheeee)

Jumat, 03 Desember 2010

CINTA DAN JODOH (1) (mengutip judul aslinya)

bismillahirrahmanirrahim...

saya menemukan sebuah note yang bagus di Facebook, yang patut kita jadikan sebagai bahan renungan, semoga dapat bermanfaat bagi yang menulisnya, yang meRePostnya, dan bagi yang membacanya..

Pertengahan tahun 2009 lalu saya bertemu dengan Kaka El Faqeer, seorang sahabat karib semasa kuliah di Bandung dulu. Rasa senang seolah bercampur aduk menjadi satu, senang karena bertemu sahabat lama dan senang karena sedang jatuh cinta kepada seorang gadis keturunan Arab saat itu.

Saya ceritakan hal ini ke Kaka, dan ditanggapinya dengan sangat berkesan hingga selalu terngiang dalam benak saya,

“Dari dulu kamu tu pikirannya cewek terus, hahaha…”, kelakarnya

Kemudian dia melanjutkan,

“Kenapa kamu bingung memikirkan cinta dan jodoh? Kenapa kamu mesti bingung memikirkan sesuatu yang sudah pasti Allah beri dan janjikan? Carilah apa yang tidak Allah janjikan kepadamu dan jangan cari apa yang sudah pasti Allah beri dan janjikan.”

“Maksudnya?”, tanya saya penasaran.

“Bukankah setiap manusia yang terlahir kedunia ini sudah ditentukan jodoh, rezeki dan mautnya? Dan itu sudah dipastikan oleh Allah untuk manusia, jadi kenapa bingung? Sedangkan surga dan neraka adalah sesuatu yang tidak pernah Allah janjikan, karena itu semua tergantung pada amalan kita. Maka carilah rahmat Allah agar Dia berkenan berikan surgaNya untukmu, fokuslah untuk mencari rahmat Allah tersebut, karena kalau kamu hanya fokus memikirkan jodoh, dikhawatirkan itu akan membuatmu terlena. Jangan khawatir, jodoh pasti akan Allah hadirkan bila saatnya tiba”, jelasnya.

Terdiam saya beberapa saat, seraya memikirkan ada benarnya juga apa yang disampaikan oleh Kaka, bahwa jodoh pasti akan Allah beri untuk manusia, hamba-hambaNya.

Di kesempatan yang lain ia juga sempat menambahkan bahwa “tak akan lari jodoh dikejar”, sehingga praktis semakin terngianglah saya akan hal ini. Ya, jodoh adalah amanah, ia akan hadir bila kita dianggap telah sanggup mengemban amanah itu oleh Allah, dan dia tidak akan hadir bila kita dianggap tidak sanggup dalam mengemban amanah yang Allah beri, yaitu jodoh.

Banyak orang khawatir bila jodoh tak kunjung tiba, terutama kaum wanita. Bila saatnya tepat jodoh pasti akan hadir walaupun kita tidak menginginkannya untuk hadir, dan jika saatnya tidak tepat maka jodoh tidak akan hadir walau sehebat apapun kita menginginkan dan mengusahakannya untuk hadir. Allah pasti punya rencana terbaik untuk kita. Dia tahu kapan saat yang tepat jodoh akan dihadirkanNya dan Dia juga tahu siapa jodoh yang terbaik untuk hamba-hambaNya. Bila kita memaksakannya sekarang untuk hadir, misal melalui jalan yang tidak diridhoiNya, maka kemudhorotanlah yang pasti akan muncul sebagai akibat sesudahnya. Entah rumah tangga yang penuh perselisihan, pertengkaran atau bahkan perselingkuhan alias rumah tangga yang tak barokah, na'udzubillaahimindzalik.

Tapi bukan berarti kita pasif, diam menunggu akan hadirnya seorang jodoh tanpa sebuah ikhtiar / usaha. Jodoh harus tetap diusahakan dan cara mengusahakannya juga harus dengan cara yang baik (ma’ruf). Bukankah Rasul telah memberikan arahan pada kita, bahwa carilah jodoh karena empat hal, yaitu agama, paras, nasab dan hartanya? Dan jika ingin selamat maka pilihlah karena agamanya. Tapi alangkah indahnya jika keempat hal tersebut terpenuhi semuanya, sempurna rasanya hidup ini.

Dari sebuah novel islami yang pernah saya baca, dicontohkan bagaimana seorang laki-laki yang berniat mencari pasangan hidupnya setelah menyelesaikan studinya di Mesir yaitu dengan berusaha minta dikenalkan (ta’aruf) dengan kerabat-kerabat dekatnya akan seorang wanita (akhwat) yang sekiranya memang layak untuk dijadikan istri olehnya, tapi tanpa melalui suatu proses yang batil, pacaran misalnya. Berbagai usaha atau ta’aruf dia lakukan tapi akhirnya dia berjodoh dengan seorang akhwat yang proses ta’aruf dan pernikahannya sangat singkat, lalu jadilah mereka suami istri dengan tempo secepat itu. Maha Suci Allah jika Ia berkehendak maka jadilah apa yang dikehendakiNya, termasuk jodoh. Memang kalau sudah jodoh, pasti tak akan lari kemana.

Di tulisan berikutnya tentang jodoh Insya Allah akan saya tuliskan juga hubungan antara jodoh, cinta, rindu, dan jin (peran setan yang kadang tidak disadari oleh manusia). Bagaimana setan mengelabui hati manusia dengan ikut masuk dalam relung cinta dan rindu, serta bagaimana juga setan menipu daya manusia dengan dalih mencari jodoh melalui caranya yang sungguh licik dan halus. Hal ini ingin saya tulis, sehubungan dengan banyaknya orang yang mencintai pasangannya kelewat batas sampai merelakan kesucian dan harga dirinya. Atau bahkan mencintai yang harapannya berujung pada pernikahan tapi justru sebaliknya yang di dapat adalah perpisahan alias kandas di tengah jalan hingga hancurlah hati dan hidupnya.

Jadi ditunggu saja, insya Allah.

Walloohu a’lam bishshowab…



Hmmmm... semoga dapat menjadi bahan renungan untuk kita semua...
"Menapa kita mesti bingung memikirkan sesuatu yang sudah pasti Allah beri dan janjikan? Carilah apa yang tidak Allah janjikan kepada kita dan jangan cari apa yang sudah pasti Allah beri dan janjikan.”
semangat...

Nb. saya tunggu kelanjutan dari note ini