Rabu, 16 Februari 2011

Jodoh di Tangan Siapa?

bismillahirrahmanirrahim

"Bukan jodohnya yang Anda fikirkan sekarang, tetapi menjadilah diri yang sepantas-pantasnya bagi belahan jiwa yang sebaik-baiknya"

-Mario Teguh-

Minggu 13 Februari 2011 kira-kira pukul 19.00, ketika saya sedang membaca buku di kamar dua orang teman saya mengirim sms pada waktu yang hampir bersamaan dengan isi yang sama, yang intinya menyuruh nonton metroTV sekarang, ada Mario Teguh Golden Ways tentang jodoh..

Hohohooo,, karana sedang asyik membaca buku, saya minta tolong ibu yang ada di bawah (lantai 1) untuk menyalakan TV, sedangkan saya tetap membaca buku di kamar (lantai 2).. pikiran saya nanti bisa nonton video steaming nya.. heheee

hari ini baru sempat nonton video steaming nya Mario Teguh pada hari Minggu (13Feb'11) dengan tema Jodoh di Tangan Siapa? dan ternyata bagus banget, sangat memotivasi dan inspiratif..

Pak Mario bilang, kalau kita sulit menemukan orang-orang untuk dicintai, perbaiki dulu cara kita dalam hidup ini, supaya kita lebih mudah di datangi cinta.. hmmmm... mengena banget...

dalam doa, sering kali mungkin kita berkata...
Ya Allah berikanlah saya jodoh seseorang yang mencintaiMu, yang akan mencintai saya dengan cintaNya padaMu, dan dapat membimbing saya di jalanMu..

hmmmm... tidak ada yang salah dengan doa itu, tapi mungkin kurang tepat.. bagaimana dengan diri kita? tidak kah kita mendoakan diri kita sendiri??
jadi insya Allah mulai saat ini kita sedikit merubah doa kita menjadi..
Ya Allah, isilah hatiku dengan cintaMu, percantiklah imanku sebagaimana Engakau percantik rupaku, agar aku bisa membahagiakan jiwa yang akan Kau jodohkan denganku..

(kedua doa diatas sedikit banyaknya mengutip dan mengubah doa yang di jelaskan Pak Mario dalam acaranya)
kata Pak Mario doa yang pertama hanya berfokus pada kesenangan pribadi (dirinya), sedangkan doa yang kedua pada kebahagian orang itu nanti, membahagiakan jiwa yang akan Allah jodohkan dengannya, doa yang pertama agaknya kurang memperhatikan dirinya sendiri, tidak peduli bagai mana dirinya, yang penting jodohnya mencintai Allah, mencintai dia karena cintanya pada Allah, dan dapat membimbing dia di jalanNya..
so.. menjadilah diri yang sepantas-pantasnya bagi belahan jiwa yang sebaik-baiknya.. insya Allah..

Wallahu 'alam bishawab

bagi teman-teman yang belum sempat nonton boleh nonton di sini..
http://www.metrotvnews.com/read/newsprograms/2011/02/13/8233/Jodoh-di-Tangan-Siapa?



Allah Maha Adil dalam Maha PengasihNya, melebihkan kasih pada orang yang melebihkan Kasih padaNya..


by : Nafsa Karima
thanks to Ka Ika dan Muti yang sudah ngsms saya

Sabtu, 05 Februari 2011

mimpi saya

bismillahirrahmanirrahim

Ya Allah, jadikan setiap detik yang aku lewati bermanfaat..
Ya Allah, jadikan hidupku berarti..
Semoga aku dapat mengamalkan ilmu-ilmu yang aku dapatkan..



saya bukanlah Ikal dari Belitung,
bukan pula Alif dari Maninjau,
yang memiliki mimpi menjelajah Eropa hingga ke Afrika atau ke Benua Amerika..
saya adalah saya, yang juga seperti Ikal dan Alif yang punya mimpi..

saya adalah seorang gadis yang beranjak dewasa, bukan anak kecil lagi..
bukan lagi seseorang yang berpikir "apa mimpi saya?"
tapi seseorang yang berpikir "bagaimana mewujudkan mimpi saya?"

Ibu saya menikah dengan Ayah ketika beliau berusia 22 tahun,
awalnya, hal ini menjadi pemicu untuk saya menikah di usia 21 tahun atau maksimal di usia yang sama dengan ibu..
hingga seorang tante bertanya "apakah menikah di usia yang lebih muda dari ibu adalah prestasi?"
hmmmm... sebetulnya tidak juga.. bukan merupakan prestasi..
tapi saya tetap berkeinginan untuk menikah muda..
saya ingin punya anak dan menjadi ibu rumah tangga..
tahun ini saya akan genap berusia 22 tahun
kapan 'pangeran berkuda putih' saya datang saya tidak tahu, hanya Allah yang tahu, yang namanya mungkin masih disembunyikan oleh Nya, yang akan diberikan pada waktu dan saat yang tepat..
keinginan untuk menikah muda masih ada hingga saat ini, tapi saya juga punya mimpi yang ingin saya wujudkan..
saya tidak lagi begitu memikirkan sesuatu yang pasti Allah janjikan dan diberikan pada saya, -jodoh-, tapi saya memikirkan sesuatu yang tidak Allah janjikan, surga dan neraka.. kemanakah tempat pulang saya kelak?
tapi tidak berarti juga saya hanya diam, pasif, dan tidak berusaha mencari jodoh..

..saya tuliskan mimpi saya dengan pensil..

saya punya mimpi, sama seperti Ikal dan Alif..
saya akan berkeliling Indonesia,
menjelajahi tanah air tercinta saya dari Sabang hingga Merauke..
melihat tanda-tanda kekuasaan Allah di penjuru langit dan bumi Indonesia..
saya ikut Indonesia Mengajar, mengajarkan tentang cinta tanah air hingga ke polosok Indonesia,
mengenalkan tentang membaca dan menulis..
saya akan belajar beragam budaya dan bahasa yang ada di Indonesia..

saya juga punya mimpi, sama seperti Ikal dan Alif..
saya akan melanjutkan pendidikan S2 saya ke Paris, Prancis..
mengapa Prancis? dari dengar-dengar, tanpa sumber yang pasti, Prancis adalah negara Eropa yang Muslimnya mayoritas banyak, milk product and pastry disana berkembang pesat, jatuh cinta pada Eiffel, Prancis tidak selalu menggunakan bahasa inggris..

suatu ketika ayah berkata "semoga dapat mencari ilmu setinggi-tingginya.."
atau keluarga dan saudara yang banyak mengusulkan untuk saya melanjutkan kuliah keluar negri.. saya ingin dan akan..

sering sekali syetan membelenggu pikiran manusia..
"kulah di luar negri biaya darimana?"
"Bahasa Inggris aja masih belepotan memang sanggup?"
"memang bakalan keterima beasiswa?"
pertanyaan-pertanyaan tersebut juga kerap membelenggu pikiran saya..
tapi yakinlah, dimana ada kemauan disitu ada jalan..
Yakinlah bahwa Allah tidak pernah tidur, Allah juga mendengar segala bisikan kecil hati kita..

..saya berikan penghapusnya pada Allah, agar Dia menghapuskan yang tidak sesuai untuk saya dan menggantinya dengan yang baik untuk saya..

mungkin ada dipikiran orang-orang, termasuk saya dulu, "untuk apa belajar tinggi-tinggi jika nantinya hanya akan menjadi ibu rumah tangga?"
belajar, bukankan itu perintah yang Allah turunkan pertama kali pasa Rasulullah?
iqra, belajar melalui membaca segala hal yang tersurat maupun tersirat..
mearih pendidikan yang tinggi merupakan penghargaan pada diri kita sendiri..
saya akan belajar hingga saya mencapai pintu surga..


Ya Allah Ridhoi setiap langkah saya..
hingga seorang Jiwa dapat menjadi Mulia di hadapanMu Ya Rabb

saya : Nafsa Karima