Minggu, 31 Maret 2013

Dunia Chaca

bismillahirrahmanirrahim

1 tahun yang lalu, aku menulis sebuah tulisan yang dengan judul "akhir maret", inspirasi dari seseorang.. Kalaupun memang ada cinta biar diungkapkan keika kami sudah menjadi yang halal,, bukan kah cinta adalah fitrah?
Kita sama-sama tidak ada yang tahu tentang jodoh :)

Jika pun yang Allah hadirkan bahwa itu adalah cinta, mau orang lain percaya atau tidak atau mau kamu percaya atau tidak.. Itu bukanlah karena tampannya kamu, bukan pula karena apa yang kamu kerjakan dihadapan orang-orang, bukan karena penampilan fisikmu, jelas pula bukan karena keturunan dan harta, bukan..
Hanya karena agama yang ada padamu, sehingga kamu ambil keputusan yang tidak semua orang berani untuk ambil..
Sederhana ya?
Tapi bukan karena itu juga, tahu kah bahwa cinta bisa membuat seseorang menjadi buta?
Mungkin ini juga yang terjadi pada saya, saya cinta sama anak-anak, bahkan kalau pun mereka berbuat kesalahan saya akan menjadi orang pertama yang membela mereka,, saya ada dipihak mereka.. Dan kamu ada dipihak anak-anak.. Karena itu...
Ya Allah, apakah cinta saya buta?
Jika iya, karuniakan saya sepasang mata agar bisa lebih bijaksana dalam bersikap..

Memandang dinding kamar, di sana ada coretan tangan chaca pada karton putih tentang 'dream', mimpi..
Hingga saat ini masih ada pikiran saya ingin mewujudkan semuanya bersama seseorang, ayo sama-sama mewujudkan mimpi..
Tapi mungkin belum saatnya mewujudkan bersama seseorang, saya harus menjadi pribadi yang lebih baik lagi, sehingga Allah pertemukan saya dengan orang yang baik pula, jika sudah saatnya, saat kita sama-sama telah ikhlas untuk menerima, Allah pasti akan berkata "chaca sudah saatnya". Allah akan berikan yang terbaik, insyaAllah.. untuk saya juga untukmu..
Mimpi-mimpi saya tidak akan tertunda lagi..
Selalu ada pikiran untuk mewujudkannya bersama-sama..
Tapi, ada kamu maupun tidak ada kamu, saya harus tetap mewujudkannya..
"Menikahlah bersama seseorang yang tidak hanya menikahimu, tapi juga menikahi cita-citamu" -Tony & Melly Raharjo-

Allah, saya akan kuliah lagi.. Bukan tuk meraih gelar yang tinggi.. Allah, karena saya akan menjadi seorang ibu maka saya akan kuliah lagi.. Allah, karena saya akan menjadi seorang ibu rumah tangga maka saya harus pintar :)
Terserah orang-orang akan berpikiran dan berkata apa, bukankah itu suatu tanda pula bahwa mereka peduli pada saya?
Mengajarkan pada sebanyak-banyaknya anak tentang cinta pada Allah dan Rasulullah, meski saya tahu bahwa cinta saya pada-Mu tidaklah sempurna..
Mengajarkan pada sebanyak-banyaknya anak tentang bakti pada orang tua, meski saya tahu tidaklah banyak yang telah saya lakukan untuk ayah dan ibu..
Semoga ini adalah jalan untuk bertemu dengan keridhoan-Mu..
Allah, aku bersama-Mu :)

Jika ada sedikit pahala dan kebaikan, semoga Engkau alirkan pada kedua orang tuaku yang mungkin telah banyak kukecewakan..
Atas segala air mata mereka, semoga menjadi pemadam yang memberikan mereka jarak dengan neraka-Mu..

Dunia Chaca..
Di dunia chaca..
Langit tidaklah harus selalu biru.. Ada jingga bahkan kelabu yang akan mengantarkan hujan..
Semuanya chaca suka.. Berlarian di bawah langit yang biru, memendangi indahnya jingga, atau bahkan bermain dibawah guyuran hujan..
Gunung dan ketinggian selalu berhasil mengambil tempat, karena bukankah dari tempat yang tinggi kita dapat melihat dengan lebih jelas?
Pantai pun tak kalah mengambil perhatian, sarana yang luas dan besar untuk chaca bermain air..
Bunga tidaklah harus selalu mawar, ada melati, anggrek, krisan, semuanya chaca suka.. Cantik,, Bukankah mereka cantik karena mereka mekar dengan caranya masing-masing?
Dunia chaca ada di bumi-Nya Allah.. :)
Allah, subhanAllah atas segala kesempurnaan yang Engkau ciptakan, Allah Yang Maha Sempurna..

"Kapan menikah?"
Ehhhh,,, pertanyaain ini masih dipertanyakan orang-orang ya.. Hahahahaa... Dan memang saya sendiripun kadang masih mempertanyakannya..
Hmmmm,,, hanya tidak ingin mematok waktu yang saklek.. Tapi target untuk menikah itu selalu ada dan tidak pernah hilang, bahkan mungkin bertambah kuat.. Hanya saja dapat mengaturnya dengan lebih baik, Alhamdulillah :)
Jadi dijawab dengan senyuman termanis, "insyaAllah secepatnya, doain ya.."
Karena cepat menurut Allah berbeda dengan cepat menurut kita.. Kita biasa mengukur cepat dengan waktu, tapi Allah mengukurnya dengan kesiapan..
Cepat menurut pandangan kita adalah sejam lagi, besok, atau lusa.. Apakah minggu depan, bulan depan, atau tahun depan masih kita golongkan dalam 'cepat'?
Cepat menurut Allah bisa jadi adalah minggu depan, beberapa bulan lagi, tahun depan, atau bahkan besok lusa.. Saat menurut-Nya kita telah siap, insyaAllah akan dipercepat..

Saya percaya bahwa keyakinan itu menular,,
Mau orang lain setengah percaya atau bahkan tidak percaya, saya percaya..
Keyakinan itu menular.. :)

Semoga Allah peremukan kita dengan seseorang yang kita mencintainya dan diapun mencintai kita.. Sehingga kita sama-sama bisa mengeja cinta-Nya Allah..
Semoga Allah pertemukan kita dengan seseorang yang tidak hanya menikahi kita, tapi juga menikahi cita-cita kita..
Kita tidak ada yang tahu tentang jodoh.. :)

Allah, jadikan kami semulia-mulianya pribadi bagi orang yang akan ada di samping kami kelak,,
Allah, kami mohon izinkan kami memiliki kata-kata seindah embun, sehingga tak perlu ia dengar kata-kata kasar keluar dari lisan..
Allah, kami mohon izinkan kami memiliki wajah seceria pagi, sehingga tak perlu ia lihat wajah masam yang kami tampakan..
Allah, kami mohon izinkan kami memiliki sifat sehangat mentari, sehingga apapun dapat selalu kami lalui dengan senyuman..
Allah, ketika kami sempurnakan separuh agama kami, semoga itu menjadi jalan bagi kami untuk menuju Jannah-Mu, jalan untuk bertemu dengan-Mu, jalan untuk mencintai Rasulullah, dan jalan untuk berbakti pada orang tua kami..
 
1 tahun, bukanlah waktu yang cukup untuk kita 'mengenal' seseorang..
tapi 1 tahun adalah waktu yang cukup untuk kita banyak belajar..
Satu hal lagi mungkin yang dapat aku pelajari, tentang perjuangan..

Apa yang menghalangi kita untuk menikah? Kenapa kita merasa berat untuk meminang seorang akhwat secara baik-baik dengan mendatangi keluarganya? Apa yang menyebabkan sebagian dari kita merasa terhalang langkahnya untuk mempersunting seorang gadis muslimah yang baik-baik sebagai istri, sementara keinginan ke arah sana seringkali sudah terlontarkan. Sementara kekhawatiran jatuh kepada maksiat sudah mulai menguat. Sementara ketika “maksiat-maksiat kecil” (atau yang kita anggap kecil) sempat berlangsung, ada kecemasan kalau-kalau keterlambatan menikah membuat kita jatuh kepada maksiat yang lebih besar.
-Ust. M. Fauzil Adim-

Kita harus selalu cemas atas dosa-dosa kecil. Kita harus rajin khawatir atas maksiat-maksiat kecil. Kita harus senantiasa takut. Bukan sebaliknya menganggap ringan, terbiasa lantas benar-benar lupa kalau itu dosa. Dengan demikian, semoga kita selalu terhindar dari dosa dan maksiat besar.
-Tere Liye-
 
Hindarkan dia dari maksiat yang hantarkan dia pada siksa neraka, itulah sayang.
Melindungi kehormatannya dengan jauhkan rayuanmu, itulah cinta.
Cinta tak harus bersama, sayang tak mesti bersua.
Sebagaimana Rasul katakan, cinta karena Allah adalah bersama dan berpisah dalam asma-Nya..
-Ust. Felix Siauw-
 
Bila cintamu belum dihalalkan, belajarlah dari matahari, besar cintanya pada bumi.
Tetaplah bertahan untuk tak mendekati.
 -Yus Ibnu Yasin-
 
Allah, maaf atas hati yang masih sering tak terhijab ini..
Allah, kali ini.. Mungkin orang-orang akan berpikir terlalu cuek atau tidak peduli.. Tapi saya tahu bahwa Engkau Yanga Maha Tahu..
Saya berlari pada-Mu Ya Rabb..
Walaupun hanya Engkau yang tahu, Allah izinkan saya memiliki hati yang cantik :)
Semua yang saya lakukan kelak akan dipertanggung jawabkan pada-Mu..
 
Terlalu banyak mendengar, apakah baik atau buruk saya tidak tahu, tapi saya akan selalu berprasangka baik pada-Mu Ya Allah..
Terlalu banyak mendengar, meninggikan harapan.. Aku hanya berprasangka baik pada-Mu..
Biar Allah yang menuntun saya, biar Allah yang memberikan jawaban.. cukup hanya Allah..
Bagiku hanya cukup mendengar, bahwa kau datangi ayah.. :)
 
Kami mendekati-Mu sambil berjalan, Engkau dekati kami sambil berlari..
Aku berlari,,
Terjatuh itu mungkin terjadi, terluka bisa jadi.. Tapi bukankah dengan itu Allah megajarkan kita agar lebih kuat?
Allah, aku punya Engkau..
Allah, aku bersama-Mu..
Aku akan belajar banyak,,
 
 
Bumi Allah, hingga akhir maret 2013

klarifikasi

bismillahirrahmanirrahim

Sudah berasa jadi artis aja ini, ada acara karifikasi segala.. hehee.. :p
Abisnya ngagetin sih, masa dapet gosip katanya chaca sudah tunangan..
Haaaaahhhh,,,
Saya cuma bengong doang, mikir chaca mana nih? Kan banyak yang namanya chaca..
*tepok jidatttttt
Kalau yang dimaksud chaca adalah Nafsa Karima,,
Sampai tangga 31 Maret 2013 Chaca belum tunangan, lagian gak akan pakai acara tunangan...!!!
Sampai kaget >,<

Bandung, 31 Maret 2013

Minggu, 24 Maret 2013

just close your eyes

bismillahirrahmanirrahim

Hanya deangan meminta mereka untuk memejamkan matanya..
Mungkin bukanlah kegelapan yang mereka lihat..
Tapi hal-hal lain yang penuh warna, imajinasi..
Imajinasi, bukankah sebuah awalan dari impian?
Bercita-cita yang besar
 Dan mungkin memang benar, kebahagiaan tidak dapat dilihat oleh mata kepala,
Kau hanya perlu memejamkan matamu,
Buka mata hatimu, biar ia yang merasakannya..

-Al Ghifari, 23 Maret 2013-

 
 "Orang yang hebat adalah orang yang berani mewujudkan impiannya"
-Nafsa Karima, 1 SMA-


tante, semangat !

bismillahirrahmanirrahim

Allah, jika mungkin ikatan antara om tante dan keponakannya itu terlalu jauh, maka sudah dari dulu aku menganggap mereka seperti kakak kandungku sendiri..
Hal yang paling aku rindukan dari Jakarta, selain Fathir, adalah obrolan di meja makan pulang kerja, bersama mereka.. Terutama penjelasan tentang psikologi anak yang mereka berikan, selalu menarik untuk aku..

Kabar itu datang pada mereka untuk yang kedua kalinya, kali ini Alhamdulillah lebih baik, kandungan yang lebih kuat dari sebelumnya.. Berharap pada Allah, semoga.. :')
Tapi kabar ini tak bertahan lama, kehamilan di luar kandungan.. Allah aku belum mengerti tentang hal ini, tapi semoga tante sehat selalu..

"Jalan Allah pasti yang terbaik, jauhkanlah hati kami dari bisik setan yang membolakbalik hati dan menjauhkan kami dariMu. Jadikanlah cerita ini sebagai ijinMu untuk mempertebal iman kami. Amin..
Paling tidak sekarang sdh lebih bagus, lain kali jangan salah tempat lagi ya nak...
Jam 12 nanti doakan semua lancar ya teman2 tersayang..."
-Olga, 23 Maret 2013-

Allah, aku tahu Engkau Yang Maha Tahu, dan Engkau memiliki rencana yang terbaik untuk tante dan om.. 
Semangat, insyaAllah dititipkan anak yang soleh dan solehah..

peluk dari Bandung, 24 Maret 2013



Jumat, 22 Maret 2013

Allah Maha Adil

bismillahirrahmanirrahim


The best and the most beautiful things in the world cannot be seen or even touched.
They must be felt with the heart
- Helen Keller -

Bukankah ini berarti Allah Maha Adil?

Allah Maha Adil dalam Maha Kasih Sayangnya, Dia lebihkan kasih sayang padaorang-orang yang melebihkan kasih sayang pada-Nya..

Bandung, 22 Maret 2013
Aku punya Allah,
Allah aku bersama-Mu

Rabu, 20 Maret 2013

kuat :D

bismillahirrahmanirrahim

Allah, aku tahu bahwa aku kuat, karena aku punya Engkau..
Meski mungkin terkadang terpikir bahwa akan lebih kuat lagi ketika ada yang berkata,
"Chaca kuat, semangat".. Hehee
Kalau lagi kepikiran kaya gini berarti emosional happinessnya lagi agak tinggi,, hoo

Allah aku berasama-Mu
Jangan minta pada Allah agar tugas kita diringankan,
Tapi mintalah agar Allah menguatkan kita dalam menjalankan semua tugas-tugas..
"Chaca kuat, semangat"


Bandung, 20 Maret 2013
5 cm di depan kening kamu

tentang pilihan

bismillahirrahmanirrahim

Terkadang, atas pilihan kita, orang tua bukannya tidak setuju.. Tapi mereka menunggu argumen terbaik dari kita atas pilihan yang kita ambil.. Apakah kita serius dengan pilihan yang kita ambil? Siapkah untuk menanggung semua resikonya?
Ingin berkata "Ayah Ibu, kali ini, chaca ingin melakukan apa yang benar-benar ingin chaca lakukan". Keyakinan ini mungkin memang tidak mudah diungkapkan dengan kata-kata, tapi semoga keyakinan ini nantinya akan menular pada ayah dan juga ibu.. Allah dengan jalan-Nya, selalu dapat lebih baik menerangkan pada ayah dan ibu dari pada chaca, insyaAllah..
Mengapa guru?
Mengapa guru pendidikan dasar?
Mengapa harus PAUD atau TK atau SD?
Mengapa tidak jadi PNS?
Mengapa tidak jadi dosen?
Bagaimana untuk menghidupi keluarga nantinya?
Dan mungkin masih banyak pertanyaan lainnya..
Wajar, orang tua selalu khawatir pada anaknya.. :) Jadi, jika begitu bukankah khawatir juga adalah sebentuk kasih sayang?
Saya juga, mungkin ketika nanti saya punya anak, dimana keinginannya agak bertentangan dengan apa yang saya inginkan, mungkin akan melakukan seperti apa yang ayah dan ibu lakukan.. Bertanya, menunggu argumen terbaik yang akan ia berikan atas pilihan yang ia ambil. Tapi, saya akan belajar hingga saya dapat berkata pada anak saya kelak, "Nak, jadilah apapun yang kamu inginkan, tapi harus selalu dekat dengan Allah.. Jika kau ingin jadi guru jadilah guru yang mengajarkan cinta-Nya Allah, jika kau ingin jadi pelukis jadilah pelukis yang mengambarkan keagunan Allah dalam kanvasmu, jika kau ingin jadi fotografer jadilah fotografer yang mengabadikan keindahan yang Allah ciptakan, jika kau ingin jadi pendongeng ceritakan kisah-kisah pejuang muslim dalam menegakan nama Allah. Jadilah apapun yang kamu inginkan nak, yang dapat mendekatkan kamu dengan Allah".

Ya Allah, semoga Engkau membukakan jalan ini :)

Saya dibesarkan dalam lingkungan dimana ayah dan ibu tidak pernah berkata 'tidak' atas pilihan yang saya dan adik saya ambil, dalam segala hal.. Sangat jarang ayah dan ibu berkata 'tidak', adapun mungkin bentuk ketidak setujuan mereka adalah ketika meminta kami untuk mempertimbangkannya dan istikharah pada Allah.. Tapi ketika keinginan itu kuat, keyakinan itu tangguh, dan kegigihan luar bisa, insyaAllah..
Ayah dan ibu bukannya tidak setuju, mereka menunggu argumen terbaik dari saya tentang pilihan yang saya ambil, apakah saya serius? mampukah kelak saya menanggung resikonya? bismillah.. :)
Dan saya tahu, kali ini pun ayah dan ibu tidak akan berkata 'tidak'.. :')

InsyaAllah, tahun ini saya akan mengambil S2, Program Magister PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di UPI. Tesnya di bulan Mei, formulirnya sudah dibeli kemarin. Memang mungkin berbeda jauh dengan S1 saya Teknologi Industri Pangan, sayang ilmu S1nya.. Tidak ada yang sia-sia, ilmu itu insyaAllah dapat saya amalkan ketika nanti saya sudah menjadi ibu rumah tangga. Agar orang-orang tidak berkata "sayang ilmu S1nya", makanya saya ingin bisnis di bidang makanan.. Bismillah :D

Kenapa milih PAUD?
Alasan ringkasnya : Karena saya suka anak-anak, dunia anak-anak yang dulu pernah kita lewati selalu menarik untuk saya, dan mungkin yang sering kali orang-orang lupa anak-anak bukanlah miniatur orang dewasa.
Kalau mau tau alasan agak lebaynya : Karena saya sayang sama anak saya (meski saya belum nikah dan belum punya anak).. Hehee,, makanya sambil nunggu dia saya persiapkan diri saya dengan baik, agar menjadi ibu yang solehah untuk dia :)

Saya pikir juga dengan menjadi guru inilah jalan dan cara saya untuk berdakwah :)
Seorang kakak yang memiliki 2 anak perempuan yang cantik-cantik dan lucu-lucu pernah sedikit banyak bercerita pada saya, menjelaskan jalan dakwah yang beliau dan istrinya lalui.. "Cha, bisnis cha karena mungkin jalan dakwah ini tidak menjanjikan materi yang seberapa banyak, kerja sama antara suami dan istri". Heheee,,, iyaaa kang, insyaAllah.. Sedang mulai mencoba berbisnis, sekalian persipan juga jika nanti menikah,, karena mungkin saya dan suami saya ada di jalan yang sama :) Berbisnis, jadi bisa fokus berdakwah tanpa dipusingkan masalah materi,,
Islam adalah agama yang kaya, dalam ajarannya tidak mengajarkan kita untuk menjadi miskin, Allah pun adalah Yang Maha Kaya.. :) Bukankah Rasulullah pun bernah bersabda bahwa 9 dari 10 pintu rezeki ada dari perdagangan.. Hehe :) Semangaaattttt...!!!
Seorang kakak yang lain yang memiliki 2 anak laki-laki yang cakep-cakep dan lucu-lucu juga berkolaborasi dengan istrinya, beliau berdakwah, istrinya mengembangkan perdagangan :) Berbisnis dalam bidang makanan,, hehe.. harus banyak-banyak belajar niy..
Tujuan utama sekarang berbisnis mungkin adalah untuk biaya kuliah selama 4 semester, tidak ingin membebani ayah ibu dan suami saya kelak, maka untuk kuliah ini akan punya penghasilan sendiri, saya ingin kuliah biaya dari usaha saya sendiri :)
Hehee,,, kalau mau realistisnya sih pasti ada pertanyaan "7,2jt persemester... duit dari mana??? tabungan aja kalau dipake langsung ludes di semester pertama, gimana dengan 3 semester selanjutnya?" hahahaahikz.. bismillah, Allah Yang Maha Kaya dan Dia tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang mendekat pada-Nya.. :)
Keinginan yang kuat, Keyakinan yang tangguh, dan Kegigihan yang luar biasa..

Terus kapan menikahnya?
Heheee,,, insyaAllah secepatnya di waktu dimana menurut Allah saya sudah siap.. insyaAllah.. :)
Bukan persipan fisik yang utama, tapi persiapan spiritual dan emosional.. Karena bukankah Allah menjamin bahwa rizki (termasuk materi) 2 orang yang bersatu di jalan yang Ia cintai dan Ia ridhai, berbeda dikala kedua orang tersebut masih sendiri..

Kalau nikah, terus masih kuliah, punya anaknya ditunda dong?
Hahahaa... Sebetulnya gak pengen ngebahas beginian di blog, tapi banyak yang mermpertanyakan..
Ya enggaklah, ngapain ditunda? Bukankah anak juga adalah rizki dari Allah? mengapa harus menolak rizki-Nya dengan cara menundanya?

Jika saya dihadapkan dengan pilihan, menikah atau meng-umroh-kan orang tua..
Tanpa pikir panjang saya akan memilih yang pilihan yang kedua.. Tapi kita tidak disuruh untuk memilih salah satu, maka saya akan memilih keduanya.. Menikah, lalu umroh bersama istri/suami dan orang tua.. :D
Hehee..

Tulisan ini adalah isi pikiran selama beberapa minggu terakhir ini :)
Semoga Allah tunjukan jalan yang terbaik untuk kita
dan memberikan kekuatan untuk kita mendekati segala hal yang Ia cintai
juga memberikan kita kekuatan untuk kita menjauhi segala larangan-Nya



Bismillahirrahmanirrahim
Keajaiban rezeki dalam 99 hari
Tahajjud
Dhuha
Sedekah
Semoga Allah merahmati dan meridhoi :)

Bandung, ditulis pada 20 Maret 2013
Banyak inspirasi dari Ippo Santosa, 7 Keajaiban Rezeki

sehaaatttt,,, semangaaatttt :)

bismillahirrahmanirrahim

Sakit itu hanyalah masalah pada fisik..
Akan selalu sehat ketika jiwa dekat dengan-Nya.. :D
Maka ketika jiwamu sehat, penyakit fisik apapun tak akan ada yang dapat menghentikan langkahmu..


Sehat,, semangat ya, insyaAllah sehat selalu :D
Semangay ya ka
Bandung, 20 Maret 2013

Minggu, 03 Maret 2013

bala-bala terenak untuk ayah

bismillahirrahmanirrahim

Kemarin malam ayah berkata, "Kak, jika Allah ridha terhadap anak yatim/piatu, maka Allah akan memuliakannya. Ayah makan bala-bala terenak sedunia itu anak Jabal yang buat Kak..".
Hah,, awalnya saya bengong.. memikirkan kata-kata ayah.. Wah, bala-bala buatan ibu kalah saing dong.. Hehee... Ibu hanya tersenyum, menandakan setuju dengan kalimat ayah. "Ayah juga heran kenapa bisa begitu, bagi ayah bala-bala buatan anak-anak Jabal bala-bala terenak sedunia", lanjut ayah lagi.
"Jabal mana ayah?" tanyaku penasaran, kapan-kapan harus minta bikinin bala-bala ahhhh... hehee :p *penasaran.com
"Jabal dua-duanya, Ciwaruga dan Turangga", jawab ayah...

Heee... subhanAllah ya... :D
Untung chaca belum pernah buatin bala-bala untuk ayah, jadi gak sakit hati karena kalah saing.. Hahahaa :))

Semoga Allah memuliakan adik-adikku semuanya :)
Bandung, 3 Maret 2013

karir wanita

bismillahirrahmanirrahim

Jam 20.25 mulai menulis tulisan ini, masih di kantor, menunggu trial produk. Jika sudah keburu trial dan tulisan ini belum selesai disambung di rumah ya..
Karir tertinggi bagi seorang wanita adalah menjadi seorang ibu rumah tangga. Kapan ya bisa mencapai puncak karir tertinggi itu? Hehehe

Mau jadi guru, bukan dosen.. Guru PAUD, TK, atau SD.. bismillah..
Awalnya berpikir ingin melanjutkan S2 karena saya sama sekali tidak punya SIM (Surat Izin Mengajar), kalau pun ternyata bisa mengajar tanpa SIM, S2nya dipikirkan lagi deh.. Hehe..
Hmmm,, mungkin pemikirian itu tak sepenuhnya salah, tapi tak sepenuhnya betul juga.. Ingin melanjutkan S2 hanya karena ingin punya SIM.. Saya ubah ya niatnya ingin melanjutkan S2 agar saya pintar. Allah, bukankah ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya? Makanya saya harus pintar, agar menjadi ibu yang solehah buat anak-anak saya kelak..

Tentang karir seorang wanita, saya banyak belajar dari tempat saya bekerja..
Ada seorang wanita yang tengah hamil tetap bekerja, bahkan kadang hingga lembur, pulang malam..
Ada seorang wanita yang melepas ASI anaknya yang berusia di bawah 1 tahun..
Ada seorang wanita yang kehilangan momen-momen berharga dengan anaknya yang berusia 2 tahun..
Saya tidak ingin seperti ketiganya..

Mengapa saya tidak bekerja? Bukankah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin bagi saya untuk bekerja pada waktu itu.

Namun, saya pikir buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan risiko kami sendiri kehilangan kedekatan pada anak sendiri?

Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang dan saya bentuk sendiri pribadinya? Anak saya akan tidak mempunyai ibu.

Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak? Seimbangkah orangtua kehilangan anak dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu.

(Ainun Habibie, Tahun-tahun Pertama. Hal 128)


Saya ingin menjadi guru di TK/SD/PAUD..
Bukan sebuah masalah jika cita-cita ini tertunda 5 atau 10 tahun lagi, karena jika itu terjadi maka saya telah menjadi madrasah pertama bagi anak-anak saya..
Mencapai puncak karir tertinggi, ibu rumah tangga :)


diselesaikan di Bandung, 3 Maret 2013
21.33

Jumat, 01 Maret 2013

Abang ayo sehattt...!!!

bismillahirrahmanirrahim

Tante pernah bilang, Fathir (6th) bertanya, "Mamah, kapan Kak Chaca ke Jakarta lagi?".
Sedih dengernya >,<

Dulu waktu di Jakarta sempet 'ditampung' di rumah Om (adik ibu) dan Tante. Di sana ada Fathir, anak mereka. Om dan Tante bekerja, baru sampai rumah paling cepet jam 19.30. Saya paling cepat sampai rumah jam 18.10. Sampai rumah saya mandi, shalat magrib, dll jadi jam 19.00 kurang sudah bisa belajar dan bermain dengan Fathir. Di rumah hanya dengan pengasuhnya, apa tidak sepi ya? Makanya saya bela-belain pulang cepat agar cepat juga sampai rumah, cepat menemani Fathir. Paling lucu waktu Fathir menemani saya berbuka puasa, "Aku juga mau buka puasa dengan Kakak Nyonyo" katanyanya. Setiap ke Bandung kalau ketemu saya Fathir pasti 'ngelendot', "Fathir kangan ya sama Kakak Chaca?" tanya ibu di suatu waktu.

Barusan dapet kabar kalau Fathir masuk RS ada infeksi, padahal tanggal 23 kemarin sehat-sehat waktu merayakan ulang tahunnya yang ke 6. Fathir telefon saya, Papanya bilang, "Fathir katanyanya mau telefon Kakak Chaca". Abang padahal lagi sakit..
Sedih... >,<

Ayo abang harus sehat ya, syafakAllah..





Bandung, 1 Maret 2013
Peluk dan cium dari jauh

Embah Kakung, Mbah Putri, Ayah, dan Ibu

bismillahirrahmanirrahim

Embah Putri (alm.)
24 Januari 2002 embah putri telah pulang..
Allah, titip pesan ya untuk beliau.. Chaca sekarang sudah besar, mbah.. Chaca sayang embah, meski ruang dan waktu kita sudah berbeda, rasa sayang ini  tidak pernah berkurang.. Apa embah putri lihat chaca?
Jika kalian ingin melihat 'ayu'nya perempuan Jawa, maka lihatlah embah putri.. Walau sudah tidak muda lagi, kulitnya yang kuning langsat tetap kencang dengan tulang pipi tinggi.. Ayu.. :)
Dulu, waktu SD sering dijemput oleh embah putri, embah gunakan payung untuk melindungi diri dari teriknya matahari, aku hafal payungnya embah, tidak akan tertukar..
Dulu, jika akan menyebrang jalan embah akan menggandeng tangan aku dengan sangat erat, erat sekali seperti tidak akan dilepas..
Dulu, jika aku menginap di rumah embah, saat akan tidur embah selalu membacakan 3 cerita.. Tak pernah bosan aku mendengarnya.. Satu cerita tentang anak keduanya, dan dua cerita tentang anak bungsunya..
Dulu, jika aku akan tidur embah selalu menepuk-nepuk tubuh hingga aku tertidur.. Rasanya sekarangpun masih ingin ditepuk-tepuk seperti itu..
Jika bepergian, yang selalu embah ingat adalah anak bungsunya dan cucu pertamanya.. "apa-apa untuk chaca" itu yang dikatakan ibu..
Semoga nanti kita bisa ketemu lagi ya embah.. :')

Embah Kakung
Embah kakung orang Jawa tulen, Solo. Embah memang sudah tua tapi beliau tidak 'kolot'.. Fisik boleh menua, tapi jiwa embah tidak pernah tua.. Keren banget.. Embah kakung tidak pernah mengikuti adat-istiadat Jawa yang bertentangan dengan Islam..
Embah adalah orang tergagah, meski mungkin sudah dimakan usia, bagi aku embah tetap gagah..
Embah tahu tidak? Saat embah sakit aku menangis semalaman, makanya embah harus sehat selalu ya.. :)
Paling susah mungkin ya mengungkapkan sayang pada embah kakung.. Ingin memeluk dan bilang "chaca sayang embah"

Ayah
Suatu ketika aku pernah bertanya, "Ayah, kenapa ayah tidak melanjutkan sekolah lagi? Biar jadi dosen". Ayah menjawab sambil tersenyum dan sedikit tertawa, "Ayah mau jadi 'ustadz' saja".
Suatu ketika ayah pernah bertanya pada aku, "Kakak tau ga kalau umatnya Nabi Luth as hanya 2 orang?". Waaaaaah.. Aku tidak tahu dan menjawab, "Oh iya?". "Iya, 2 orang anak perempuannya", lanjut ayah.
Dilain waktu ayah sering bertanya, "Kakak hafalannya sudah sampai mana?" atau "Jangan lupa ditambah-tambah hafalannya". Hafalannya ayah lebih banyak dari pada aku, jauh lebih banyak malah >,<
Suatu ketika aku bertemu dengan seorang bapak, saat akan shalat magrib berjamaah bapak tersebut berkata, "Ayah Edwin hafalannya bagus ya.. Saya perhatikan kalau baca surat tidak pernah ada yang kelupaan". Bangga sama ayah dan malu sama Allah.. Aku harus bisa lebih baik dari ayah..
Cerita dari ibu.. Masjid kantor ayah digunakan untuk manasik haji salah satu agen perjalanan haji dan umrah, salah satu teman ayah pembimbingnya. Ayah pernah berkata bahwa ingin menjadi pembicara saat acara manasik haji tersebut. Yang namanya rizki tidak disangka-sangka,, justru ayah malah ditawarkan menjadi pembimbing umrah.. Alhamdulillah, ayah berangkat 18 Februari - 1 Maret 2013.. Aku menulis ini sambil menunggu ayah pulang..
Ayah tau gak? Kalau nanti kakak menikah ingin dengan orang yang seperti ayah.. Biar nanti ada teman untuk ayah sharing tentang Islam dan murajaah bareng hafalannya..
Ayah, aku sering kali khawatir jika ayah terlalu sayang pada anak perempuannya dan lupa bahwa ayah juga punya anak laki-laki.. Tapi semua khawatiran itu hilang saat melihat ayah menggendong Huda waktu sakit.. Padahal Huda badannya lebih besar dari ayah dan mungkin ayah sudah tidak sekuat dulu.. Dari mana kekuatan yang ayah miliki jika itu bukan cinta? :)
Banyak yang berkata dan anak-anak pun berkata, "Ayah orang baik".. Apakah aku bisa menjadi seperti ayah?
Ayah orang Sumatra, merantau sejak kuliah.. Dari sejak saat itu ayah cinta Bandung dan menemukan cintanya di Bandung.. :) Aku juga cinta Bandung ayah..

Ibu
Tidak akan pernah selesai rasanya jika aku cerita tentang ibu,,

Aku banyak belajar dari embah kakung, embah putri, ayah, dan ibu.. Terima kasih Ya Allah.. Sungguh, tak perlu Engkau ambil orang-orang yang aku cintai agar aku belajar tentang cinta sejati-Mu.. Semoga Engkau kumpulkan kami kelak di Jannah-Mu..


Terima kasih sudah menyelipkan asma Allah pada namaku yang berarti "mulia"
Semoga namanya bisa terwujud

Bandung, 1 Maret 2013
Siap-siap jemput ayah :)