Rabu, 20 Maret 2013

tentang pilihan

bismillahirrahmanirrahim

Terkadang, atas pilihan kita, orang tua bukannya tidak setuju.. Tapi mereka menunggu argumen terbaik dari kita atas pilihan yang kita ambil.. Apakah kita serius dengan pilihan yang kita ambil? Siapkah untuk menanggung semua resikonya?
Ingin berkata "Ayah Ibu, kali ini, chaca ingin melakukan apa yang benar-benar ingin chaca lakukan". Keyakinan ini mungkin memang tidak mudah diungkapkan dengan kata-kata, tapi semoga keyakinan ini nantinya akan menular pada ayah dan juga ibu.. Allah dengan jalan-Nya, selalu dapat lebih baik menerangkan pada ayah dan ibu dari pada chaca, insyaAllah..
Mengapa guru?
Mengapa guru pendidikan dasar?
Mengapa harus PAUD atau TK atau SD?
Mengapa tidak jadi PNS?
Mengapa tidak jadi dosen?
Bagaimana untuk menghidupi keluarga nantinya?
Dan mungkin masih banyak pertanyaan lainnya..
Wajar, orang tua selalu khawatir pada anaknya.. :) Jadi, jika begitu bukankah khawatir juga adalah sebentuk kasih sayang?
Saya juga, mungkin ketika nanti saya punya anak, dimana keinginannya agak bertentangan dengan apa yang saya inginkan, mungkin akan melakukan seperti apa yang ayah dan ibu lakukan.. Bertanya, menunggu argumen terbaik yang akan ia berikan atas pilihan yang ia ambil. Tapi, saya akan belajar hingga saya dapat berkata pada anak saya kelak, "Nak, jadilah apapun yang kamu inginkan, tapi harus selalu dekat dengan Allah.. Jika kau ingin jadi guru jadilah guru yang mengajarkan cinta-Nya Allah, jika kau ingin jadi pelukis jadilah pelukis yang mengambarkan keagunan Allah dalam kanvasmu, jika kau ingin jadi fotografer jadilah fotografer yang mengabadikan keindahan yang Allah ciptakan, jika kau ingin jadi pendongeng ceritakan kisah-kisah pejuang muslim dalam menegakan nama Allah. Jadilah apapun yang kamu inginkan nak, yang dapat mendekatkan kamu dengan Allah".

Ya Allah, semoga Engkau membukakan jalan ini :)

Saya dibesarkan dalam lingkungan dimana ayah dan ibu tidak pernah berkata 'tidak' atas pilihan yang saya dan adik saya ambil, dalam segala hal.. Sangat jarang ayah dan ibu berkata 'tidak', adapun mungkin bentuk ketidak setujuan mereka adalah ketika meminta kami untuk mempertimbangkannya dan istikharah pada Allah.. Tapi ketika keinginan itu kuat, keyakinan itu tangguh, dan kegigihan luar bisa, insyaAllah..
Ayah dan ibu bukannya tidak setuju, mereka menunggu argumen terbaik dari saya tentang pilihan yang saya ambil, apakah saya serius? mampukah kelak saya menanggung resikonya? bismillah.. :)
Dan saya tahu, kali ini pun ayah dan ibu tidak akan berkata 'tidak'.. :')

InsyaAllah, tahun ini saya akan mengambil S2, Program Magister PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di UPI. Tesnya di bulan Mei, formulirnya sudah dibeli kemarin. Memang mungkin berbeda jauh dengan S1 saya Teknologi Industri Pangan, sayang ilmu S1nya.. Tidak ada yang sia-sia, ilmu itu insyaAllah dapat saya amalkan ketika nanti saya sudah menjadi ibu rumah tangga. Agar orang-orang tidak berkata "sayang ilmu S1nya", makanya saya ingin bisnis di bidang makanan.. Bismillah :D

Kenapa milih PAUD?
Alasan ringkasnya : Karena saya suka anak-anak, dunia anak-anak yang dulu pernah kita lewati selalu menarik untuk saya, dan mungkin yang sering kali orang-orang lupa anak-anak bukanlah miniatur orang dewasa.
Kalau mau tau alasan agak lebaynya : Karena saya sayang sama anak saya (meski saya belum nikah dan belum punya anak).. Hehee,, makanya sambil nunggu dia saya persiapkan diri saya dengan baik, agar menjadi ibu yang solehah untuk dia :)

Saya pikir juga dengan menjadi guru inilah jalan dan cara saya untuk berdakwah :)
Seorang kakak yang memiliki 2 anak perempuan yang cantik-cantik dan lucu-lucu pernah sedikit banyak bercerita pada saya, menjelaskan jalan dakwah yang beliau dan istrinya lalui.. "Cha, bisnis cha karena mungkin jalan dakwah ini tidak menjanjikan materi yang seberapa banyak, kerja sama antara suami dan istri". Heheee,,, iyaaa kang, insyaAllah.. Sedang mulai mencoba berbisnis, sekalian persipan juga jika nanti menikah,, karena mungkin saya dan suami saya ada di jalan yang sama :) Berbisnis, jadi bisa fokus berdakwah tanpa dipusingkan masalah materi,,
Islam adalah agama yang kaya, dalam ajarannya tidak mengajarkan kita untuk menjadi miskin, Allah pun adalah Yang Maha Kaya.. :) Bukankah Rasulullah pun bernah bersabda bahwa 9 dari 10 pintu rezeki ada dari perdagangan.. Hehe :) Semangaaattttt...!!!
Seorang kakak yang lain yang memiliki 2 anak laki-laki yang cakep-cakep dan lucu-lucu juga berkolaborasi dengan istrinya, beliau berdakwah, istrinya mengembangkan perdagangan :) Berbisnis dalam bidang makanan,, hehe.. harus banyak-banyak belajar niy..
Tujuan utama sekarang berbisnis mungkin adalah untuk biaya kuliah selama 4 semester, tidak ingin membebani ayah ibu dan suami saya kelak, maka untuk kuliah ini akan punya penghasilan sendiri, saya ingin kuliah biaya dari usaha saya sendiri :)
Hehee,,, kalau mau realistisnya sih pasti ada pertanyaan "7,2jt persemester... duit dari mana??? tabungan aja kalau dipake langsung ludes di semester pertama, gimana dengan 3 semester selanjutnya?" hahahaahikz.. bismillah, Allah Yang Maha Kaya dan Dia tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang mendekat pada-Nya.. :)
Keinginan yang kuat, Keyakinan yang tangguh, dan Kegigihan yang luar biasa..

Terus kapan menikahnya?
Heheee,,, insyaAllah secepatnya di waktu dimana menurut Allah saya sudah siap.. insyaAllah.. :)
Bukan persipan fisik yang utama, tapi persiapan spiritual dan emosional.. Karena bukankah Allah menjamin bahwa rizki (termasuk materi) 2 orang yang bersatu di jalan yang Ia cintai dan Ia ridhai, berbeda dikala kedua orang tersebut masih sendiri..

Kalau nikah, terus masih kuliah, punya anaknya ditunda dong?
Hahahaa... Sebetulnya gak pengen ngebahas beginian di blog, tapi banyak yang mermpertanyakan..
Ya enggaklah, ngapain ditunda? Bukankah anak juga adalah rizki dari Allah? mengapa harus menolak rizki-Nya dengan cara menundanya?

Jika saya dihadapkan dengan pilihan, menikah atau meng-umroh-kan orang tua..
Tanpa pikir panjang saya akan memilih yang pilihan yang kedua.. Tapi kita tidak disuruh untuk memilih salah satu, maka saya akan memilih keduanya.. Menikah, lalu umroh bersama istri/suami dan orang tua.. :D
Hehee..

Tulisan ini adalah isi pikiran selama beberapa minggu terakhir ini :)
Semoga Allah tunjukan jalan yang terbaik untuk kita
dan memberikan kekuatan untuk kita mendekati segala hal yang Ia cintai
juga memberikan kita kekuatan untuk kita menjauhi segala larangan-Nya



Bismillahirrahmanirrahim
Keajaiban rezeki dalam 99 hari
Tahajjud
Dhuha
Sedekah
Semoga Allah merahmati dan meridhoi :)

Bandung, ditulis pada 20 Maret 2013
Banyak inspirasi dari Ippo Santosa, 7 Keajaiban Rezeki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar