Jumat, 28 Februari 2014

i love teach

bismillahirrahmanirrahim

saya suka sekali mengajar,
main sama anak-anak,
banyak sekali tingkah laku mereka yang membuat saya "waw"

saya dengan sifat yang kadang masih kekanak-kanakan,
mengajar di SD itu rasanya seperti semua sifat saya keluar..
ada "wadah" untuk menampung semua sifat saya..

mati gaya ketika mengajar,
bukan satu dua kali dirasakan..
bahan ajar sudah selesai tapi waktu KBM masih ada..
hahahay..


entah bagaimana ekspresi saya ketika saya mengajar,
saya tidak pernah dan tidak melihatnya..
tapi saya tahu pasti bagaimana perasaan saya ketika mengajar..
melakukan sesuatu yang benar-benar kamu cintai,, i love it :*

di sekolah, seminggu sekali biasanya ada konselor atau psikolog yang meninjau kelas..
melihat bagaimana keadaan KBM berjalan, memantau anak, dan memberi masukan..

saya cukup kaget dengan kata-kata guru BK yang juga teman saya,, hehe
"aku ngeliat chaca mengajar seneng banget loh"
"haa? maksudnya?" kata saya agak bingung
"iya, kayanya tuh seneng banget.." katanya
"hai, aku suka loh mengajar" lanjutnya lagi sambil senyum dan merentangkan kedua tangannya...

huaaa,,, bukan chaca kayanya kalau gak lebay..
"Ya Allah bu, jadi pengen nangis chaca, terharu"
hahahay..
ya sayakan tidak tahu baagaimana ekspresi saya ketika mengajar,
hanya oraang lain yang tahu dan yang melihatnya..
saya hanya dapat merasakan apa yang saya rasakan..

syukur, Alhamdulillah..
ternyata perasaan saya ketika mengajar tersampaikan dengan baik..
semoga dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan ya cha,, :)

hai, saya chaca dan saya suka mengajar..

pesan moralnya :
temukan passionmu, jika sudah ketemu.. lalukan sepenuh hati..
ketika kamu mencintai apa yang kamu kerjakan, perasaan itu ternyata tersampaikan juga loh ke orang lain.

semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah mereka yang bekerja dengan ikhlas..

 "waktu chaca kecil, chaca bilang cita-citanya mau jadi orang yang bahagia"
dan chaca saat ini bahagia menjadi seorang guru.. :)


Bandung, 28 Februari 2013

Minggu, 23 Februari 2014

when i ...

bismillahirrahmanirrahim

hal yang ditunggu-tunggu ketika jatuh cinta..
ciiiikiiiiciiiiw.. berasa jadi ABG saya.. =p
hal yang ditunggu ketika jatuh cinta adalah
pelajaran dan hikmah apa lagi yang saya dapatkan?

jatuh cinta karena hal-hal yang sederhana,
apa itu termasuk juga cinta?
Haa...

Cinta mungkin berarti relatif bagi setiap orang..
Apa yang saya sebut cinta, tidak bagimu..
Apa yang kamu sebut cinta, tidak bagiku..

Inti dari jatuh cinta mungkin bukan hanya perasaannya,
tapi yang utama adalah pelajarannya..
hikmah yang bisa kau temukan..

Jadi, kapan jatuh cinta lagi?
Hahahaa...


cintai seseorang yang bisa membuatmu lebih mencintaiNya
menemukan cintaNya

setiap kawan akan punya jalannya masing-masing,
hidup akan terus berjalan,
hingga semua menemukan takdirnya masing-masing

Bandung, 23 Februari 2014

be yourself

bismillahirrahmanirrahim

Menjadi diri sendiri ini lah hal yang paling penting..
Hohoho.. :D

Saya dengan segala 'sifat-sifat' saya,
Kadang saya juga berpikir untuk berubah ko..
Dan sudah berusaha,,
Hehe..
Saya yang keras kepala, egois, moody..
Ketawa cengengesan, bicara dengan suara keras, ngomong kadang suka asal nyeplos..
Huaaaw.. Masuk kedalam lingkungan yang gak ada orang 'seperti saya' nya...
Kadang gimana gak bikin frustasi ya? hahaay.. serasa ga ada 'temen' =D
Perubahan menjadi lebih baik itu adalah proses,
dan yang namanya proses tidak akan pernah berakhir..

Beberapa kali saya ingin terlihat 'dewasa'
tapi yang saya lakukan malah membuat saya semakin 'kekanak-kanakan'
Harus kaya gimana dong?

Intinya, tetaplah menjadi diri sendiri..
Saya dengan kepribadian yang condong ke sanguin dan plegmatis
Sering kali sanguinnya yang lebih dominan..
Haaa....

Bukannya putus asa untuk berubah ya..
Hehe..
Tapi ternyata menjadi diri sendiri itu lah yang terpenting..
Apa salahnya dengan sanguin? =p
Hanya saja mungkin ada yang harus diperhatikan,
seperti tertawa yang lebih elegan, suara lebih dikontrol, dan sebelum berbicara dipikirkan dulu..

Oke deh.. hehe =D


belajar lebih cool
Bandung, 23 Februari 2014

Rabu, 19 Februari 2014

she-bell

bismillahirrahmanirrahim

Saya dengan targetan-targetan pribadi saya,
masuk ke dalam sebuah lembaga atau yayasan yang pasti juga memiliki sebuah sistem dan target..

Dulu saya berpikir, saat saya berada di tempat yang benar-benar saya ingin berada di sana,
bukan karena kepepet berada di sananya.. hehe
Saya tidak akan merasakan sebal.. hahaha

Nyatanya, ternyata di tempat saya berada ada aja orang yang buat sebal.. hahaa..
Bikin saya ngomel pedes level 10, untungnya masih agak ke tahan.. =p
Masih ada aja orang yang 'melindungi' dirinya dengan kata-kata yang justru membuatnya 'jatuh'..

Tapi kalau kembali lagi dan inget pada anak-anak, rasa sebel itu rasanya menguap seketika..
Ya kita nikmati saja.. =)

Jadi intinya tidak ada tempat bekerja yang sempurna.. Haha..
Semoga Allah selalu iringi keberkahan orang-oraang yang bekerja dengan ikhlas..


very enjoy my job
Bandung, 19 Februari 2013

idealisme mendidik

bismillahirrahmanirrahim

Status saya saat ini adalah seorang pendidik. Dan ini adalah sedikit tulisan idealisme saya. Setuju atau tidak, akan kembali lagi pada pribadi masing-masing.. :) Bagi sesreorang yang belum menikah, belum memiliki anak, dan mungkin saya belum mengerti apa-apa tentang kehidupan kedepanya. Tulisan ini berisi pemikiran saya saat ini.
Sebagai seorang pendidik, hal ini sangat membuat saya miris.. Kasihan, sedih, bingung, kesal, ingin berteriak rasanya..
Seorang anak menarik perhatian saya sejak hari pertama dia masuk, dia memiliki keunikan yang berbeda dari anak-anak lainnya, ketertarikannya pada kereta api, kesukaannya pada menggambar, dan hal lainnya yang sering membuat saya takjub. Yang membuat saya miris adalah kesibukan kedua orang tuanya, dengan anak yang unik menurut saya pribadi mungkkin ada baiknya jika ibunya di rumah saja, tidak usah bekerja, berikan perhatian penuh pada anaknya. Tapi sang ibu bekerja, bukan berarti mereka dari keluarga yang kekurangan sehingga sang ibu harus ikut banting tulang, mereka sangat berkecukupan, ayahnya adalah seorang CEO lembaga yang memfasilitasi pengumpulan Zakat, Infaq, Sedekah.. Bagaimana mungkin mereka kekurangan? Tinggal di sebuah perumahan cluster yang elit dan mobil yang bisa dibilang cukup mewah.
Sehari-hari dia diasuh oleh kakek neneknya yang sebetulnya bukan tinggal di Bandung. Dari sejak 4 bulan dia sudah diasuh oleh neneknya.. "Sejak dia umur 4 bulan, dia sudah sama saya, ibunya dapet beasiswa melanjutkan sekolah lagi. Ya kapan lagi bisa sekolah gratis" pernyataan sang nenek saat kami pertama kali home visit ke rumahnya membuat saya bingung dan tidak habis pikir, intinya bikin sedih,.
Yang saya pikirkan pertama kali adalah "Ya Allah, anak ini tidak mendapatkan hak dari ibunya. Bukankah anak berumur 4 bulan berhak mendapatkan ASI dari sang ibu" miris.. sedih...
Menurut saya ibunya sekolah lagi itu tidak gratis, beasiswanya tidak gratis, tapi dibayar dengan sangat mahal kerena mengorbankan anaknya.. Allah, bukankah anak adalah titipan Mu?

Saya dua kali home visit ke rumahnya, piagam prestasi sang ayah terpajang di lemari ruang tamu. Cukup membuat "waw..". Dan hari ini saya coba search nama sang ayah di google.. Bukan orang yang sembarangan. Sebuah foto membuat saya miris, beliau dikelilingi oleh beberapa orang anak tapi tidak ada anaknya, foto yang ceria.. "sekolah sebagai awal kebangkitan bangsa". Kalau begitu sekolah anaknya pun pasti akaan menjadi awal kebangkitan bagi anaknya di masa depan. Seberapa peduli sang ayah dengan potensi anaknya? Beliau peduli pada bangsa, tapi seberapa peduli pada anaknya? Beberapa tulisan sang ayah pada blognya menunjukan bahwa sang ayah adalah seseorang yang berilmu dan paham agama.
Bekerja, menafkahi anak, menyekolahkan anak, apakah tanggung jawab seorang ayah hanya sebatas itu? Dimana asma Allah yang pertama dan kedua? Ar Rahman dan Ar Rahim? Apakah kasih sayang seorang ayah cukup ditunjukan dengan cara bekerja dan menyekolahkan anaknya? Adakah quality time bersama anaknya?

Bagaimana mengatur orang lain jika anaknya sendiri saja belum bisa ia atur? Peduli pada pendidikan anak lain tapi apakah peduli pada pendidikan anaknya sendiri?

Ketika sang anak lebih memilih tidur bersama kakek neneknya, ketika sang anak lebih memilih diantar sekolah oleh kakeknya, ketika sang anak lebih memilih jalan-jalan bersama kakek neneknya naik motor..

Antara optimis dan realistis. Anaknya memiliki keunikan yang berbeda, sanggup tidak sanggup kami menanganinya, kami bukan orang yang profesional yang mengerti benar bagaimana cara menghadapinya, tapi kami coba, kami berusaha, mencoba untuk adil pula pada 29 anak lainnya. Dia anak yang unik tidak bisa mengajarkan padanya dengan cara yang umum dengan segala aturan pendidikan yang berjalan saat ini. Hubungan antara orang tua dan guru yang harusnya bersama-sama bekerja sama tidak terjalin dengan baik, justru yang aada hubungan antara wali dan guru, padahal orang tuanya masih 'ada'..

Kemarin dan hari ini saya mengobrol dengannya?
"Siapa yang mengantar ke sekolah?"
"Ummi, karena eyang belum datang"
"Suka diantar ummi?"
"Tidak, suka diantar eyang?"
"Mengapa?"
"Karean saya sayang eyang"

Sempat saya juga bertanya lebih sayang pada ummi abi atau eyang.. Coba tebak jawabannya? eyang..
Ibunya tahu tidak ya? Ataukah sang anak paham siapa ibunya, siapa ayah, dan siapa kakek neneknya? Apakah sang anak tahu dari siapakah kasih sayang penuh yang seharusnya dia dapatkan?

Ketidak tuntasan pada masa perkembangan anak, akan selalu menjadi PR bagi si anak tersebut kedepannya. Mungkin tidak langsung dirasakan saat ini, tapi nanti, bisa jadi saat dia sudah tidak kanak-kanak lagi.. Pahami betul pentingnya peran orang tua pada masa perkembangan anak.

Kejadian-kejadian seperti ini bukan sekali dua kali terjadi di sekitar kita. Mungkin anak tidak diasuh oleh kakek neneknya, tapi oleh asisten rumah tangganya. Bagi sang anak asisten rumah tangga lebih sayang padanya.. Seorang anak yang datang ke sekolah di hari senin dengan bad mood karena bukan ibunya yang memandikannya, seorang anak yang datang terlambat ke sekolah hampir 1 jam padahal ibunya calon anggota legislatif, dan hal lainnya.
Jangan samakan anak dengan orang dewasa, karena anak-anak bukan pula miniatur orang dewasa. Pikirannya masih sangat sederhana, mendefinisikan kata "kasih sayang" bukanlah dengan yang memberikan padanya banyak mainan, tapi yang selalu ada bersamanya untuk bermain. Permainan-permainan yang sederhana, bukan dengan barang mahal yang jika mereka merusaknya malah kena omelan dari orang tuanya.

Idealisme saya dan ini adalah jalan pikiran saya..
Jika telah berkeluarga dan memiliki anak, saya harap saya bisa selalu ada bersamanya.. Menemaninya..
Saya harap saya tidak harus bekerja di luar rumah sehingga saya harus meninggalkan anak-anak saya..
Saat ini memang saya mendidik anak-anak orang lain, ini memang menjadi cita-cita saya, tapi harapan terbesar saya adalah saya bisa mendidik sendiri anak-anak saya, insyaAllah.
Cari suami yang sepaham.. hehe.. :D
dan saya berharap lebih baik saya tidak mengerti alasan mengapa seorang ibu memilih untuk tidak mengasuh anaknya sendiri..

Based on true story
Bandung, 19 Februari 2014

Sabtu, 15 Februari 2014

my best friend wedding

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah,, 02-02-2014
my best friend wedding..

Cha kapan?
Syalalala..la..la..la..la..laa..la..laa..laaaa...
Hahaha :p

Hmmm.. hmm.. hmmmm

"Kelak, setiap kawan akan punya jalannya masing-masing, ada yang memiliki, bahkan mungkin kita akan merasa sangat kehilangan. Tapi ketahuilah, hidup harus terus berjalan, hingga semua menemukan takdirnya masing-masing.. Saling mendoakan adalah pengikat kita, silaturahim adalah kekuatan kita,  dan cinta adalah nyawa persahabatan kita.. Ana uhibbukifillah, ukhti.."

Ini whatsapp dari rekan wali kelas.. Kenapa ng-whatsapp demikian?
Karena merasakan hal yang sama, sahabatnya duluan menikah..
Bersyukur sih insyaAllah sudah pasti dan yang paling pertama..
Hanya ada sedikit perasaan 'kehilangan', biasanya bersama-sama..
Melewati malam minggu bersama sekedar makan surabi dan minum hot chocolate atau makan ice cream..
Jalan-jalan bersama denok dan neng opi..
Nge-galau bersama juga.. Haa..

Yups, setiap orang akan menemukan takdirnya masing-masing..
Termasuk saya juga, insyaAllah..

Ya Rahman Ya Rahim,
semoga Engkau selalu berkahi jalan kami menuju cinta-Mu..

Barakallah hu lakuma wa baraka alikuma. Wa jamaah baina kuma fii khair..

Bandung, 15 Februari 2014

unik

bismillahirrahmanirrahim

Semakin saya mendaapatkan ilmu baru tentang anak-anak,
Semakin saya berkaca pada diri saya..
Tentang apa yang saya alami atau apa yang terjadi pada diri saya..
Ini lah ternyata penjelasannya..

Terkadang ada ketakutan tersendiri,
sering terlontar pertanyaan atau ketakutan
"apakah saya aneh" atau"apa ada sesuatu dalam diri saya"
 Ternyata tidak ada anak yang aneh, mereka tumbuh dengan cara dan keunikannya masing-masing,
begitu pula saya, tumbuh dengan cara dan keunikan tersendiri

Setiap anak punya jalannya masing-masing
insyaAllah

Bandung, hingga 15 Februari 2014