Rabu, 01 Maret 2017

NHW6 Belajar Menjadi Manajer Keluarga Handal

Bismillahirrahmanirrahim

Manajer.. saya merasa dalam hal atur mengatur saya agak lemah
Kenapa? Karena kadang apa yang sudah saya rencanakan tidak sesuai dengan apa yang saya lakukan.
Dibaca : BELUM KONSISTEN.

Alhamdulillah dengan Ikut kelas MIP ini saya merasa dibimbing dan diarahkan menjadi pribadi yang lebih baik.. apalagi di NHW#6 sekarang ini yang menurut saya menuntut kita agar lebih detail.

Bismillah, semoga Allah ridho, suami ridho :)
Semoga Allah berkahi..

Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal".

Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.

Baiklah, sebelum menjadi manajer keluarga yang handal, saya harus lebih dulu mampu memanaj diri sendiri. Semangaaaaatttttttt :D

Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu RUTINITAS.

Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita "Merasa Sibuk" sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.


Aaahhh.. sepakat banget!
Kadang saking sibuk n numpuknya pekerjaan malah jadi gak kekerjain. Bingung mau mengerjakan yang mana dulu.

Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :

Dimulai dari menentukan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting menurut saya.


Aktifitas yang paling penting :
1. Beribadah
2. Berkegiatan bersama anak
3. Memasak

Aktifitas yang paling tidak penting :

1. Scroll wall Facebook dan Instagram
2. Jualan online
3. Menyetrika

Beribadah, berkegiatan bersama anak, dan memasak adalah aktifitas yang penting bagi saya. Beribadah sudah pasti penting. Berkegiatan bersama dengan Kareem juga penting, di materi 4 kemarin saya diingatkan bahwa bersama anak itu anda dan anak berinteraksi mulai dari hati, fisik dan pikiran bersama dalam satu lokasi.
Memasak juga termasuk kegiatan penting menurut saya. Meski belum bisa menyajikan masakan ala ala master chef, tapi rasa masakan tidak kalah dari restoran  bintang lima.. wekekeke. Saya suka memasak. Saya suka memasak untuk suami. Saya suka memasak MPASI Kareem. Lihat mereka makan lahap hap hap bahagia. Makannya nambah lebih nambah bahagia. Saya bahagia memasak Hehe.. Karena saya orang pangan (kuliah jurusan tek. Pangan) dulu ada istilah "kamu adalah apa yang kamu makan" dan dosen kuliah dulu pernah berkata "semua penyakit berasal dari pola makan atau makanan yang tidak baik". Maka senang sekali jika nanti bisa naik jabatan dari juru masak menjadi ahli gizi keluarga. Tapi kenyataannya sekarang? "Mas, cha masakin telor ceplok ala ala chaca ya.." atau "Mas dibikinin telor dadar ya". Hikzzz..

Nah ini dia kegiatan yang menurut saya paling tidak penting tapi justru waktu saya habis untuk melakukan kegiatan ini. Scroll FB dan IG, jualan online, dan menyetrika. Diantara ketika kegiatan tidak penting ini yang paling sering saya lakukan adalah scroll FB dan IG. Banyak alasan pembenaran saya melakukan kegiatan tidak penting ini. Sambil nunggu suami balas WA sekalian liat di FB ada apa. Sekalian nunggu teteh bales BBM sekalian liat di IG ada apa. Nah ini ada kaitannya dengan jualan on line. Saya sempat jual gamis on line. Bukan saya yang produksi. Saya sebagai reseller/ dropship. Ada yang tanya gamis A ukuran B. Saya harus BBM teteh ada atau tidak. Kalau tidak ada, infokan ke customer. Customer tanya lagi warna hitam yang ready yang mana saja. Harus tanya ke teteh. Teteh harus ngcek dulu dan teteh juga punya balita dan bayi. Aiiiihhhh.. saya sebetulnya tidak suka jualan online. Waktu saya habis untuk menunggu. Kalau ternyata barangnya ada, tunggu transferan dari customer, terus langsung transfer ke teteh. Semoga kedepannya  jualan online punya barang sendiri, insyaAllah.
Kegiatan BERSAMA Kareem pun berubah menjadi DENGAN Kareem. Secara fisik saya ada dengan Kareem, tapi pikiran dan hati saya di HP. Main sama Kareem sambil buka HP.  Balas WA, balas komen FB, atau balas komen IG. Maaf ya nak.. :'(
Menyetrika, PR nya ibu-ibu ternyata ya.. huaaahhhh, setelah baca aliran rasa teman-teman di group serasa punya balad.. wekekeke
Kenapa menurut saya tidak penting? Karena setrikaan saya menumpuk dan kalau dikerjakan tidak selesai-selesai. Minggu ini selesai. Tapi minggu depan akan ada lagi. Saya merasa urusan setrika menyetrika ini tidak pernah selesai. Alasan saya yang lain adalah cangkeul dan pegeul. Mungkin ini lah saatnya mendelegasikan urusan setrika menyetrika ini. Saya masih sanggup menyetrika baju Kareem, karena ukurannya kecil (14 bulan) jadi lebih gampang dan cepat selesai. Tapi kalau udah ketemu gamis katun saya atau kaos-kaos punya suami. Setrikanya saat mau dipakai saja. Mas, akankah saya masih cantik jika tidak menyetrika? Hehehe :p

Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.

Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time.

Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda. Sebetulnya bagi saya ini agak sulit, mengingat Kareem masih 14 bulan dan masih ASI langsung. Jadi selama ini beberapa kegitan masih bersifat fleskibel. Fleksibel menurut saya? Betul pandangan Ibu Septi. Santai, mengalir begitu saja, tanpa rencana.

Padahal Fleksibilitas adalah kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu atau kelompok.

Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan.




Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik? kalau tidak segera revisi,
kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.

Bismillah, semangat!!!!


Bandung, 1 Maret 2017
Salam Ibu Profesional,


Nafsa Karima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar