Minggu, 30 Januari 2011

resolusi tahun 2011

bismillahirrahmanirrahim


tahun 2011 sudah melangkah hampir 1 bulan -saat saya menyelesaikan tulisan ini sudah lewat 1 bulan dari awal tahun-
tetapi ada suatu hal yang banyak orang lain lakukan di awal tahun, saya belum melakukannya..
bukan meniup terompet bukan pula main kembang api atau bikin barbecue..
yang belum saya lakukan adalah membuat resolusi..

2 minggu pertama saya di bulan Januari disibukan dengan UAS dan nonton UP (usulan penelitian),
2 minggu berikutnya uring-uringan benerin laporan PKL dan mulai bimbingan skripsi..

ingin menulis resolusi agar saya ingat, tapi seperti tidak ada waktu (dibaca : malas), bahkan menulis diary pun di bulan Januari tidak dilakukan... huuufffff -___-""
malam ini saya sempatkan untuk menulis resolusi..
dimulai dari saya membaca 3 buah tulisan yang mendorong saya untuk menulis resolusi..
mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang belum menuliskan resolusi di tahun ini, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali, dan bagi teman-teman yang sudah menuliskan resolusi semoga tulisan ini dapat menambah motivasinya untuk mewujudkan resolusi..

tulisan 1
kemarin (29 Januari 2011) pagi, saya di sms teman saya untuk nonton siaran salah satu stasiun TV, ada bedah buku notes from qatar, bagus bukunya, penulisan cakep lagi, begitu katanya.. wahhh,,, kalo soal buku, saya tidak mau ketinggalan apalagi kalau ternyata penulisnya cakap.. waw... (ahahaaa.. XD)..
sayang seribu sayang, barangkali belum jodoh sama saya, ketika saya nonton sedang iklan dan setelah iklan bedah bukunya sudah selesai.. tidak menyerah begitu saja dong.. malamnya saya searching-searching ke mbah google.. ketemuh deh pengarangnya notes from qatar, yaitu muhammad assad, ketemu di blognya beliau.. muhammadassad.wordpress.com
saya obrak-abrik blognya beliau (hohohoooo.. maaf ya kak.. =p), hingga hinggaplah saya pada salah satu tuliasn beliau yang berjudul New Year, New Hope, New Resolution
waahh.. membuaka mata untuk menuliskan resolusi dan mewujudkannya..
buat lebih jelasnya teman-teman dapat langsung membaca pada blog beliau atau jika tidak sempat saya kutiupkan 10 tips untuk membuat resolusi versi notes from qatar...

1. Baca “Bismillah” terlebih dahulu dengan penuh keyakinan. Sebelum membuat suatu resolusi, yakinkan dalam pikiran kita bahwa tahun 2011 ini adalah tahun yang penuh dengan kesuksesan. Awal dari kesuksesan adalah keyakinan. Semua pencapaian gemilang di dunia ini berawal dari sebuah pikiran dan keyakinan yang mendalam karena tidak mungkin mendapatkan kesuksesan tanpa adanya keyakinan dari orang yang menjalaninya.

Keyakinan yang mendalam harus dimulai dengan membaca “Bismillah”. “Bismillah” adalah sebutan/nama singkat dari lafadz “Bismillaahirrahmaanirrahiim” yg artinya “Dengan nama Allah Swt Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”. Jadi kalau kita baca “bismillah” ya harus komplit bacanya ya seperti yang tertera di atas. Bismillah adalah ucapan dahsyat sebelum melakukan sesuatu pekerjaan.

Membaca “Bismillah” sangat sangat dianjurkan sebelum kita melakukan berbagai kegiatan karena akan mendatangkan keberkahan dan pertolongan Allah Swt. Rasulullah saw bersabda, “Setiap pekerjaan yg dimulai dg ‘bismillah’ akan mendapatkan keberkahan & pertolongan Allah Swt.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. SMART Oriented! Singkatannya adalah Specific (detail), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (ada jangka waktunya).

Specific berarti kita menentukan suatu target resolusi yang spesifik dan jelas sejelas-jelasnya, misalkan kita punya resolusi beli rumah baru, maka tidak cukup kalau cuma “Saya mau beli rumah 2 tingkat.” Itu ga cukup! Tapi harus “Saya mau beli rumah 2 tingkat, seluas 1000 m2, di daerah Menteng, pagernya warna biru, bentuk minimalis, ada lapangan basket dan kolam renang di halaman belakang!” Nah ini baru cakep!

Measurable adalah fokus untuk menentukan suatu tujuan terukur yang dapat membantu kita memonitor apakah hal-hal yang sudah kita lakukan sudah sesuai dengan target resoulsi kita di awal. Kalau target resolusi kita abstrak dan tidak terukur, pastilah pencapaiannya juga tidak maksimal karena sulit menentukan titik keberhasilannya.

Achievable adalah berpikir rasional dalam menentukan resolusi. Misalkan, “Tahun 2011 pengen belajar renang dan paling enggak bisa 3 gaya: gaya kupu-kupu, gaya batu, dan gaya macan kumbang.” Ini cukup rasional. Tapi akan menjadi tidak rasional kalau langsung punya resolusi: “Tahun 2011 bisa belajar renang dan di tahun yang sama langsung jadi juara olimpiade!” Nah ini yang agak sakit hehehe..

Relevant ini kurang lebih sama dengan achievable dimana kita menentukan suatu resolusi dengan realistis dan melihat kemampuan diri sendiri secara jujur. Karena jika mempunyai suatu resolusi yang tidak relevan dan pada akhirnya kita tidak mampu mencapai resolusi tersebut, nanti kita sendiri yang akan stresssss…

Time-bound adalah mengukur suatu pencapaian dalam batas waktu tertentu. Setiap resolusi biasanya dalam jangka waktu setahun agar mudah dimonitor dan dilihat perkembangannya. Resolusi bisa jangka pendek ataupun jangka panjang. Untuk mempermudah mencapai resolusi jangka panjang, bagi rencana besar tersebut menjadi rencana-rencana kecil yang kongkrit.

3. Tulis semua resolusi dalam sebuah catatan. Kalau kita punya suatu resolusi, jangan cuma dikhayalin, tapi dicatat! Entah itu di selembar kertas, di buku diary, di laptop, di blog, atau di manapun tempat yang bisa menyimpan catatan kita. Fungsinya apa? Agar kita selalu melihat catatan tersebut dan secara tidak langsung akan menggerakkan diri untuk mencapai resolusi tersebut. Bukan tidak mungkin, hasil yang akan kita capai bisa sama persis dengan apa yang ditulis atau kalo ga ya paling beda-beda tipis.

Saya ingin sedikit bercerita tentang hal ini. Pada awal tahun 2010 saat liburan di Jakarta, saya mampir di toko buku dan membeli satu buku. Saat itu saya langsung punya cita-cita, “Kalau sekarang saya yang beli buku orang, maka suatu saat orang yang akan beli buku saya!” Saya langsung catat itu di selembar kertas saat saya pulang ke rumah, dan saya tambahkan khayalan saya dengan menulis besar-besar di lembar yang sama, “TARGET: INSHA ALLAH, MY BOOK WILL BE LAUNCHED IN JANUARY 2011, THE SAME MONTH OF MY BIRTHDAY!” :D

Saya memang punya target ingin launching di bulan Januari karena itu bertepatan dengan ulang tahun saya hehehe.. Yah namanya juga ngayal, boleh kan? Mungkin pada saat itu saya masih berkhayal, tapi sekarang… Saya pun merinding, karena Insha Allah, I will make that dream comes true!! I will launch my book in the same month of my birthday! Inilah rahasia dari menulis suatu resolusi. Saat kita terus menerus melihat resolusi yang ditulis, alam pikiran bawah sadar akan terus berpikir tentang hal tersebut dan kita akan digerakkan untuk mewujudkan impian tersebut. Proven!!

Tulislah resolusi lalu tempel di tempat-tempat yang sering kita lirik, misalkan di tembok, meja belajar, atau tempat tidur. Karena kalau cuma diingat-ingat, yakinlah dalam 3 hari berikutnya aakanh hilang dan kita sudah melupakan resolusi itu selama 362 hari berikutnya. Atau alternatif lain, tulislah resolusi kita di blog, facebook atau situs pribadi. Ketika semua orang tahu resolusi anda, ‘tekanan sosial’ yang tak nampak itu tentunya akan membuat kita secara tidak sadar menjadi gengsi jika gagal mencapainya akhir tahun nanti.

4. Visualisasikan resolusi. Inilah maksud dari poin ke-2 bahwa suatu resolusi harus jelas dan spesifik, karena akan lebih mudah untuk memvisualisasikannya. Allah Swt menciptakan otak yang sangat hebat. Saat kita membayangkan sesuatu di otak dan menghayalkannya, otak tidak bisa membedakan apakah sesuatu itu nyata atau hanya khayalan. This is the power of mind. If you think you can, then you can; if you think you can’t, you are right also!

Dengan memvisualisasikan suatu tujuan, otak kita secara tidak langsung akan menyusun proses dan langkah dari tindakan-tindakan kita. Saat saya menargetkan ingin membuat buku “NFQ”, saya sudah memvisualkan bagaimana desain covernya, siapa saja yang ingin saya mintakan untuk mengisi testimony, apa saja yang ada di dalam bukunya, dsb. Dan sangat amazing sekali, hampir lebih dari 80% sesuai persis dengan apa yang saya bayangkan di pertengahan tahun 2010. Perbedaan antara suatu tujuan dengan mimpi kita adalah hanya soal batas waktu!

5. Buat target yang realistis, tidak perlu banyak-banyak membuat resolusi, cukup 3-5 saja. Banyak orang yang saat membuat resolusi, mereka sangat bersemangat sekali, sampai berlembar-lembar kertas pun tak sanggup menampung semua rencana besarnya (agak lebay emang hehehe). Padahal, seharusnya jangan seperti itu. Buat resolusi itu tidak usah banyak-banyak, yang penting sedikit namun berkualitas! Asik ga tuh bahasanya? Hehehe..

Perjuangan itu harus dilakukan inchi demi inchi. Lakukan apa yang kita bisa lakukan mulai dari yang terkecil dan termudah. Kalau di daftar ada banyak rencana (misalkan 20 resolusi), cukup pilih 3-5 resolusi yang menurut kita paling penting dan paling berharga bagi hidup kita. Suatu resolusi yang bisa membawa dampak besar bagi kehidupan kita. Dengan hanya sedikit resolusi, pencapaian kita bisa lebih fokus dan terarah, dan peluang untuk berhasil juga lebih besar.

6. Buat daftar prioritas. Di tengah berbagai aktivitas yang membuat kita sibuk dan hanya memiliki sedikit waktu untuk mengerjakan ini dan itu, salah satu cara untuk menjaga agar resolusi kita bisa tercapai adalah dengan membuat daftar prioritas hal-hal yang harus dikerjakan setiap minggunya. Meskipun mungkin di awal tujuan kita tidak tercapai sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan, terus tetapkan tindakan yang harus dilakukan dalam daftar tersebut hingga kita berhasil mencapainya.

7. Cari pengawas resolusi anda. Suatu resolusi akan lebih mudah tercapai jika kita punya “pengawas”, bisa teman, teman dekat, TTM, gebetan, pacar, suami/istri, anak, saudara, orangtua, atau anak tetangga depan rumah juga boleh hehe.. Pokoknya orang-orang yang dekat dan sehari-hari sering bersama kita. Beritahu mereka mengenai resolusi kita dan minta bantuan mereka untuk mengingatkan kalau kita sedang khilaf. Beritahukan kepada “sang pengawas” resolusi kita betapa kuat hasrat dan angan-angan kita untuk mencapai resolusi tersebut.

Lebih baik lagi kalau ternyata kita punya resolusi yang sama dengan mereka, sehingga bisa melakukannya bersama-sama. Misalkan kita dan sahabat punya resolusi yang sama, maka sang sahabat akan mengingatkan saat kita mulai “tergelincir” dari jalur kebenaran. Tapi hati-hati juga kalau punya sahabat yang berbeda resolusi. Misalkan kita punya resolusi mau nurunin berat badan, sementara sahabat kita resolusinya naikin berat badan. Maka yang ada, dia bisa menjadi “setan” yang menggoda kita. Sang sahabat akan bilang, “Udah gapapa makan aja nih cokelat, enak banget lho! Dikit doang sih ga bakal bikin ndut!” hehehe..

8. Catat setiap keberhasilan, dan rayakan! Setiap kali kita berhasil mencapai suatu target dan sukses, segera catat pencapaian tersebut agar kita semakin bersemangat mengejar target berikutnya. Selain itu, kita juga bisa melihat kembali catatan tersebut saat sedang merasa malas atau tidak termotivasi sehingga akan lebih bersemangat saat mengingat bahwa kita pernah (dan bahkan mungkin sering) berhasil!

Setelah mencatat berbagai pencapaian yang telah diraih, selanjutnya adalah rayakan momentum keberhasilan tersebut, tentunya dengan cara yang wajar. Saya adalah orang yang terbiasa untuk merayakan suatu keberhasilan, sekecil apapun itu. Saya biasa merayakannya bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Tujuannya agar lebih bersemangat lagi mengejar target berikutnya. Beri hadiah bagi diri sendiri jika berhasil, entah makan-makan atau pergi liburan sesaat untuk refreshing. Hadiah ini bisa menjadi salah satu motivasi tetap sepanjang tahun untuk terus berusaha mencapai resolusi kita.

9. Ciptakan lingkungan yang mendukung pencapaian resolusi anda. Kalau misalkan kita punya resolusi “Pengen lari pagi keliling komplek setiap hari!” Maka kita harus menciptakan suatu kondisi yang dapat mendukung untuk melakukan resolusi tersebut. Dimulai dari memasang alarm dari malam sebelumnya, bangun jangan kesiangan, siapkan baju dan sepatu olahraga, tambahin iPod untuk nemenin, dst. Dengan menciptakan kondisi seperti ini maka resolusi akan lebih mudah dicapai.

10. Menjalani resolusi dengan penuh komitmen. Ini dia yang paling susah nih hehe.. kalau buat resolusi sih biar 100 nomer juga pasti bisa, namanya juga impian, ga akan selesai-selesai. Tapi giliran menjalani dan menemui hambatan, langsung keok. Ketika kita mulai tergoda untuk menyerah dari keinginan untuk mencapai suatu resolusi, coba bayangkan bagaimana jika kita berhasil mencapai resolusi tersebut. Dreams what make us keep going!

huaaaaaaaah... tips-tipsnya patut saya coba, karena sudah terbukti paten.. hohohooo...

tulisan 2
hari ini (30 januari 2011) di pagi hari ibu memberitahukan artikel di koran kompas ada tentang Indonesia Mengajar.. yang biasanya saya membaca koran hanya membaca headline saja, kali ini saya baca artikel tersebut hingga titik terakhir.. teman-teman dapat membacanya disini
http://edukasi.kompas.com/read/2011/01/30/10122549/Cerita.tentang.Mimpi.Mengabdi.Negeri.
(sorry belum mahir naro link di blog)
kalau ada yang belum tahu apa itu Indonesia Mengajar, teman-teman dapat membacanya disini
http://www.indonesiamengajar.org/index.php?m=profil.tentangindonesiamengajar

"Izinkan anak-anak SD di pelosok itu mencintai, meraih inspirasi, dan berbinar menyaksikan kehadiranmu. Dan yang terpenting, Anda sebagai anak terbaik telah ikut—sekecil apa pun—mendorong kemajuan, mengubah masa depan mereka menjadi lebih cerah....”

program Indonesia Mengajar bagus banget, sebelumnya memang sudah tau tentang Indonesia Mengajar, tapi dengan adanya beberapa artikel Indonesia Mengajar di Koran Kompas jadi lebih mengingatkan dan lebih memotivasi saya untuk bergabung..
untuk lebih jelasnya teman-teman boleh buka link ini..
http://edukasi.kompas.com/read/2011/01/30/10394298/Tamu.Istimewa.di.Tengah.Hutan
http://edukasi.kompas.com/read/2011/01/30/09314083/Ketika.Musim.Membolos.Tiba.
http://edukasi.kompas.com/read/2011/01/30/08204117/Manusia.Super

Ya Allah izinkan saya agar dapat bergabung dalam Indonesia Mengajar..
saya juga punya mimpi untuk mengabdi pada negeri tercinta, apa salahnya jika cita-cita saya adalah membantu orang lain untuk mewujudkan cita-citanya? karena barang kali cita-cita mereka lebih mulia dari pada cita-cita saya...

tulisan 3
ada teman saya yang nge-share link kaskus di FB, coba buka ini..
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6837506

SESUNGGUHYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar-benar penting adalah apa yang telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.


lama hidup saya kira-kira 21 tahun, hal penting apa yang telah saya lakukan yang bermanfaat bagi orang lain??
Ya Allah, mohonku agar sisa usiaku dapat bermanfaat, seperti yang dikatakan Pak Harfan dalam Laskar Pelangi, "hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya.."

Ya Allah, bimbing kami dalam melangkah di tahun 2011 ini.. amin..^^
mari membuat resolusi dan mewujudkannya


Nafsa Karima
Wisuda S1 Agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar