Rabu, 25 Mei 2011

kerja keras, cerdas, dan pintar

bismillahirrahmanirrahim

tulisan ini terinspirasi dari berbagai kejadian, berbagai faktor, dan berbagai inspirasi..

hmmmm,,, tiap orang pasti punya dong kritera untuk seseoang yang akan dia habiskan waktu bersamanya...

yang pertama mungkin cinta Allah, dan seterusnya,,,
tapi yang ingin saya tulis hari ini adalah beberapa kriteria atau kurang lebihnya prinsip,, menurut saya...

jika ada kesalahan mohon koreksi saya lewat comment, sms, email, dsb..
Ya Allah, saya tulis ini dengan pensil ko, jadi kalau ada yang salah dan tidak sesuai tolong Engkau hapus dan ganti dengan yang baik menurutMu yaaaa,,, :D


untuk sesseorang yang akan menua bersama saya...

saya bukannya tidak peduli, tapi saya tidak terlalu mementingkan kamu lulusan mana,,
apa pendidikan terakhirmu, lulus dari universitas atau institut ternama dimana, jurusan apa yang kamu tekuni, kamu bekerja diperusahaan apa, berapa gaji bulananmu.. atau apapun itu..

saya sangat peduli jika kamu adalah seorang pekerja keras,,
orang yang bekerja keras insya Allah visioner,
tapi terkadang orang yang visioner bukanlah pekerja keras..
Orang bekerja keras karena dia memikirkan bagaimana kedepannya,
tapi seseorang kadang terlalu lama berpikir, sehingga dia lalai untuk bekerja keras..

saya tidak terlalu memikirkan kamu adalah orang yang pintar dengan gelar yang bejibun, dengan pendidikan yang tingggi, dengan pengalaman sekolah diluar negri.. atau apapun itu..

saya sangat memikirkan jika kamu adalah seseorang yang cerdas,,
bagaimanapun saya mencari seorang imam, seseorang yang akan membimbing saya, seseorang tempat saya bertanya banyak hal terutama mengenai agama, makanya kamu cerdas..


pekerja keras, tidak harus pintar, tetapi cerdas..
dan izinkanlah saya yang menjadi pintar..

bagaimanapun, seorang anak pertama kali belajar tentang hidup dan kehidupan dari ibu dan ayah (dibaca : orang tua), lebihnya anak belajar dari ibu,, makanya izinkan saya untuk menjadi pintar, agar saya dapat mengajarkan banyak hal baik pada anak kita..



sempat berpikir "bagaimana seseorang yang menua bersama saya tidak setuju dengan prinsip saya ?"
pikiran itu saya utarakan pada seorang sahabat, dan dia menjawab kurang lebih begini..
"chaca yakin gak kalo prinsip chaca itu baik untuk kedepannya? nah kalo chaca yakin baik, mungkin 'orang yang akan menua' bersama chaca itu juga berpikiran hal yang sama dengan yang chaca pikirkan"

Ya Allah, semuanya saya kembalikan lagi pada Mu
Nafsa Karima

buat Ka Muti dan Teh Gisthi,,
semangat yah kita jadi diri yang sepantas-pantasnya bagi belahan jiwa yang sebaik-baiknya..
insya Allah tahun depan kan??? heheheee... =p

2 komentar: