Sabtu, 06 September 2014

aku kamu hampir menjadi kita

Bismillahirrahmanirrahim

Aku yang mungkin hanya mampu memahami sebatas bahasa verbalnya..
Tinggi ego yang membuat kata maaf tak mampu aku ungkapkan..
Dan kelak, ketaatan pada apa yang dia katakan..
Janji-Mu untuk memasuki Surga dari pintu mana saja yang diinginkan, dari ridho seorang suami pada istrinya..

Duhai Allah Yang Maha Baik..
Jika aku harus menangis dihadapannya semoga itu karena bahagia..
Ya Rabb ku.. izin kan aku untuk memiliki wajah secerah mentari, kata sebening embun, pikiran seputih salju, dan sikap selembut rembulan..

Duhai Allah Yang Maha Penyayang..
Jauh aku dari kata sempurna..
Tak sebanding dengan wanita-wanita mulia yang namanya abadi dalam Al-Quran..
Mampukah mencium wangi Surga-Mu, Ya Rabb ku?

Duhai Allah yang penuh cinta..
Mohon cukupkan cinta kami, hingga sampai pada-Mu..

Aamiin :)


Salah satu dari banyak hal yang aku suka,
senyuman ketika tertawa..
Hai bagaimana caranya agar senyuman itu abadi di wajahmu?
Syafakallah..

Bandung, 6 Septemberceria 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar