bismillahirrahmanirrahim
1 tahun yang lalu, aku menulis sebuah tulisan yang dengan judul "akhir maret", inspirasi dari seseorang.. Kalaupun memang ada cinta biar diungkapkan keika kami sudah menjadi yang halal,, bukan kah cinta adalah fitrah?
Kita sama-sama tidak ada yang tahu tentang jodoh :)
Jika pun yang Allah hadirkan bahwa itu adalah cinta, mau orang lain percaya atau tidak atau mau kamu percaya atau tidak.. Itu bukanlah karena tampannya kamu, bukan pula karena apa yang kamu kerjakan dihadapan orang-orang, bukan karena penampilan fisikmu, jelas pula bukan karena keturunan dan harta, bukan..
Hanya karena agama yang ada padamu, sehingga kamu ambil keputusan yang tidak semua orang berani untuk ambil..
Sederhana ya?
Tapi bukan karena itu juga, tahu kah bahwa cinta bisa membuat seseorang menjadi buta?
Mungkin ini juga yang terjadi pada saya, saya cinta sama anak-anak, bahkan kalau pun mereka berbuat kesalahan saya akan menjadi orang pertama yang membela mereka,, saya ada dipihak mereka.. Dan kamu ada dipihak anak-anak.. Karena itu...
Ya Allah, apakah cinta saya buta?
Jika iya, karuniakan saya sepasang mata agar bisa lebih bijaksana dalam bersikap..
Memandang dinding kamar, di sana ada coretan tangan chaca pada karton putih tentang 'dream', mimpi..
Hingga saat ini masih ada pikiran saya ingin mewujudkan semuanya bersama seseorang, ayo sama-sama mewujudkan mimpi..
Tapi mungkin belum saatnya mewujudkan bersama seseorang, saya harus menjadi pribadi yang lebih baik lagi, sehingga Allah pertemukan saya dengan orang yang baik pula, jika sudah saatnya, saat kita sama-sama telah ikhlas untuk menerima, Allah pasti akan berkata "chaca sudah saatnya". Allah akan berikan yang terbaik, insyaAllah.. untuk saya juga untukmu..
Mimpi-mimpi saya tidak akan tertunda lagi..
Selalu ada pikiran untuk mewujudkannya bersama-sama..
Tapi, ada kamu maupun tidak ada kamu, saya harus tetap mewujudkannya..
"Menikahlah bersama seseorang yang tidak hanya menikahimu, tapi juga menikahi cita-citamu" -Tony & Melly Raharjo-
Allah, saya akan kuliah lagi.. Bukan tuk meraih gelar yang tinggi.. Allah, karena saya akan menjadi seorang ibu maka saya akan kuliah lagi.. Allah, karena saya akan menjadi seorang ibu rumah tangga maka saya harus pintar :)
Terserah orang-orang akan berpikiran dan berkata apa, bukankah itu suatu tanda pula bahwa mereka peduli pada saya?
Mengajarkan pada sebanyak-banyaknya anak tentang cinta pada Allah dan Rasulullah, meski saya tahu bahwa cinta saya pada-Mu tidaklah sempurna..
Mengajarkan pada sebanyak-banyaknya anak tentang bakti pada orang tua, meski saya tahu tidaklah banyak yang telah saya lakukan untuk ayah dan ibu..
Semoga ini adalah jalan untuk bertemu dengan keridhoan-Mu..
Allah, aku bersama-Mu :)
Jika ada sedikit pahala dan kebaikan, semoga Engkau alirkan pada kedua orang tuaku yang mungkin telah banyak kukecewakan..
Atas segala air mata mereka, semoga menjadi pemadam yang memberikan mereka jarak dengan neraka-Mu..
Dunia Chaca..
Di dunia chaca..
Langit tidaklah harus selalu biru.. Ada jingga bahkan kelabu yang akan mengantarkan hujan..
Semuanya chaca suka.. Berlarian di bawah langit yang biru, memendangi indahnya jingga, atau bahkan bermain dibawah guyuran hujan..
Gunung dan ketinggian selalu berhasil mengambil tempat, karena bukankah dari tempat yang tinggi kita dapat melihat dengan lebih jelas?
Pantai pun tak kalah mengambil perhatian, sarana yang luas dan besar untuk chaca bermain air..
Bunga tidaklah harus selalu mawar, ada melati, anggrek, krisan, semuanya chaca suka.. Cantik,, Bukankah mereka cantik karena mereka mekar dengan caranya masing-masing?
Dunia chaca ada di bumi-Nya Allah.. :)
Allah, subhanAllah atas segala kesempurnaan yang Engkau ciptakan, Allah Yang Maha Sempurna..
"Kapan menikah?"
Ehhhh,,, pertanyaain ini masih dipertanyakan orang-orang ya.. Hahahahaa... Dan memang saya sendiripun kadang masih mempertanyakannya..
Hmmmm,,, hanya tidak ingin mematok waktu yang saklek.. Tapi target untuk menikah itu selalu ada dan tidak pernah hilang, bahkan mungkin bertambah kuat.. Hanya saja dapat mengaturnya dengan lebih baik, Alhamdulillah :)
Jadi dijawab dengan senyuman termanis, "insyaAllah secepatnya, doain ya.."
Karena cepat menurut Allah berbeda dengan cepat menurut kita.. Kita biasa mengukur cepat dengan waktu, tapi Allah mengukurnya dengan kesiapan..
Cepat menurut pandangan kita adalah sejam lagi, besok, atau lusa.. Apakah minggu depan, bulan depan, atau tahun depan masih kita golongkan dalam 'cepat'?
Cepat menurut Allah bisa jadi adalah minggu depan, beberapa bulan lagi, tahun depan, atau bahkan besok lusa.. Saat menurut-Nya kita telah siap, insyaAllah akan dipercepat..
Mau orang lain setengah percaya atau bahkan tidak percaya, saya percaya..
Keyakinan itu menular.. :)
Semoga Allah peremukan kita dengan seseorang yang kita mencintainya dan diapun mencintai kita.. Sehingga kita sama-sama bisa mengeja cinta-Nya Allah..
Semoga Allah pertemukan kita dengan seseorang yang tidak hanya menikahi kita, tapi juga menikahi cita-cita kita..
Kita tidak ada yang tahu tentang jodoh.. :)
Allah, jadikan kami semulia-mulianya pribadi bagi orang yang akan ada di samping kami kelak,,
Allah, kami mohon izinkan kami memiliki kata-kata seindah embun,
sehingga tak perlu ia dengar kata-kata kasar keluar dari lisan..
Allah, kami mohon izinkan kami memiliki wajah seceria pagi, sehingga tak perlu ia lihat wajah masam yang kami tampakan..
Allah, kami mohon izinkan kami memiliki sifat sehangat mentari, sehingga apapun dapat selalu kami lalui dengan senyuman..
Allah, ketika kami sempurnakan separuh agama kami, semoga itu menjadi
jalan bagi kami untuk menuju Jannah-Mu, jalan untuk bertemu dengan-Mu,
jalan untuk mencintai Rasulullah, dan jalan untuk berbakti pada orang
tua kami..
1 tahun, bukanlah waktu yang cukup untuk kita 'mengenal' seseorang..
tapi 1 tahun adalah waktu yang cukup untuk kita banyak belajar..
Satu hal lagi mungkin yang dapat aku pelajari, tentang perjuangan..
Apa
yang menghalangi kita untuk menikah? Kenapa kita merasa berat untuk meminang
seorang akhwat secara baik-baik dengan mendatangi keluarganya? Apa yang
menyebabkan sebagian dari kita merasa terhalang langkahnya untuk mempersunting
seorang gadis muslimah yang baik-baik sebagai istri, sementara keinginan ke
arah sana seringkali sudah terlontarkan. Sementara kekhawatiran jatuh kepada
maksiat sudah mulai menguat. Sementara ketika “maksiat-maksiat kecil” (atau yang
kita anggap kecil) sempat berlangsung, ada kecemasan kalau-kalau keterlambatan
menikah membuat kita jatuh kepada maksiat yang lebih besar.
-Ust. M. Fauzil Adim-
Kita harus selalu cemas atas dosa-dosa kecil. Kita
harus rajin khawatir atas maksiat-maksiat kecil. Kita harus senantiasa takut.
Bukan sebaliknya menganggap ringan, terbiasa lantas benar-benar lupa kalau
itu dosa. Dengan demikian, semoga kita selalu terhindar dari dosa dan maksiat besar.
-Tere Liye-
Hindarkan dia dari maksiat yang hantarkan dia pada siksa neraka, itulah sayang.
Melindungi kehormatannya dengan jauhkan rayuanmu, itulah cinta.
Cinta tak harus bersama, sayang tak mesti bersua.
Sebagaimana Rasul katakan, cinta karena Allah adalah bersama dan berpisah dalam asma-Nya..
-Ust. Felix Siauw-
Bila cintamu belum dihalalkan, belajarlah dari matahari, besar cintanya pada bumi.
Tetaplah bertahan untuk tak mendekati.
-Yus Ibnu Yasin-
Allah, maaf atas hati yang masih sering tak terhijab ini..
Allah, kali ini.. Mungkin orang-orang akan berpikir terlalu cuek atau tidak peduli.. Tapi saya tahu bahwa Engkau Yanga Maha Tahu..
Saya berlari pada-Mu Ya Rabb..
Walaupun hanya Engkau yang tahu, Allah izinkan saya memiliki hati yang cantik :)
Semua yang saya lakukan kelak akan dipertanggung jawabkan pada-Mu..
Terlalu banyak mendengar, apakah baik atau buruk saya tidak tahu, tapi saya akan selalu berprasangka baik pada-Mu Ya Allah..
Terlalu banyak mendengar, meninggikan harapan.. Aku hanya berprasangka baik pada-Mu..
Biar Allah yang menuntun saya, biar Allah yang memberikan jawaban.. cukup hanya Allah..
Bagiku hanya cukup mendengar, bahwa kau datangi ayah.. :)
Kami mendekati-Mu sambil berjalan, Engkau dekati kami sambil berlari..