Senin, 15 Agustus 2011

tekad MEMASAK

bismillahirrahmanirrahim..

"Anak saya hingga dia lepas dari balita, akan makan dari tangan saya"
ini salah satu tekad saya..
apa maksudnya makan dari tangan saya? heheheee maksudnya, jika saya punya anak kelak, hingga dia melewati masa-masa emasnya, akan memakan makanan yang dibuat oleh tangan saya (dibaca : masak sendiri).
Saat ini banyak wanita yang menjadikan pekerjaan rumah tangga sebagai pekerjaan sampingannya.. saya tidak ingin seperti itu,, bukankah pengabdian yang sangat luar bisa menjadi ibu rumah tangga?
Banyak ibu-ibu muda yang alergi sama DAPUR, menyerahkan urusan makan-makanan pada fast food atau khadimat yang membantu.. Pahamkah akan pengawet makanan? pahamkah akan gizi anak?
kuliah di Teknologi Pangan membuka mata saya akan banyak hal, terutama : manusia butuh makan. Makan jangan hanya yang enaknya saja, tetapi juga harus yang bergizi, karena kamu adalah seperti apa yang kamu makan.. Sedikit banyaknya, kuliah di Pangan membuat saya paham akan gizi.

Yang ibu lakukan pada saya dan Huda ketika kami kecil, ibu buatkan sendiri bubur bayi untuk kami, dari mulai bubur saring, bubur tim, nasi tim, nasi lunak, dll. Saya juga ingin seperti ibu ketika nanti saya punya anak.. Tidak ada salahnya sekali-sekali jika berpergian memberikan makanan anak dengan bubur instan, agar anak mengenal banyak rasa dan agar tubuhnya tidak terlalu steril.

dan untuk calon imam saya kelak (aiiiiiiiiiihhhhh,,, bahasanyaaaa ~).. sesibuk apapun kamu, sesibuk apapun saya, sesibuk apapun anak-anak kita, mari luangkan waktu sekali sehari tuk duduk bersama di meja makan.. :)


Yang sedang mengurangi konsumsi makanan pengawet, gorengan, dan bakso
Nafsa Karima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar