Sabtu, 20 Oktober 2012

menjadi guru

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesempatan bekerja sambil mengajar privat.. :)
Awalnya memang berpikiran, cape gak ya kerja dari jam 8.00 am - 5.00 pm, (kalau normal gak pake lembur), terus langsung sambung mengajar kurang lebih 2 jam.. Heuuuu.. Tapi alhamdulillah setelah dijalani ternyata syikkk..asyiiiikkk..oaaaaasyiiikkk banget malah,, Hehe
Ketemu anak-anak yang lucu-lucu yang ada ada aja tingkahnya buat saya tertawa, itu menjadi refreshing tersendiri untuk saya.. Seneng banget bisa berbagi ilmu dengan mereka..

Mengajar, saya memang ingin menjadi guru dari dulu, bukan hanya karenanya.. :) Banyak yang bertanya "kalau mau jadi guru mengapa gak dari dulu masuk UPI?", hehee.. sambil senyum yang paling manis saya jawab, "kalau gak di Pangan UNPAD, gak akan bulad tekad saya untuk menjadi guru ^^".
Saat ini, mungkin belum terwujud 100% impian saya jadi guru, tapi insyaAllah ada waktunya. Karena sekarang ada impian lain yang sedang ingin saya wujudkan..
Semoga 5 tahun lagi atau paling lambat 8 tahun dari sekarang bisa kuliah pascasarjana mengambil jurusan PLS (Pendidikan Luar Sekolah) di UPI atau PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di UI. Sehingga di umur 32 tahun bisa mulai berpikir konsep seperti apa yang ingin dikembangkan ketika membangun PAUD. Guru dan dosen memang sama-sama mengajar, saya memilih menjadi guru ditengah-tengah anak yang berusisa dibawah 12 tahun :)

Berada diantara anak-anak itu mengasyikan sekali, memandang mata jernih mereka, mendengar cerita dan tawa mereka, tingkah polos mereka, dunia mereka yang penuh dengan pelangi.. Dunia yang dulu pernah kita lewati, anak-anak bukanlah miniatur orang dewasa.
Saya memang belum menjadi seorang ibu, tapi dengan mengajar privat saat ini saya belajar bagaimana untuk menjadi seorang ibu.

Tingkah laku anak-anak yang polos selalu lucu-lucu dan tidak terduga..
Seperti waktu mengajar kakak beradik turunan India hari kamis kemarin. Adiknya membukakan saya pintu sambil bersembunyi di balik pintu. Lalu ia berkata bahwa kakak sedang tidur, saya bilang bangunkan. Tak lama terdengar ketawa cengengesan si kakak dari balik dinding. Kemudiaaannnnnnnn...
Eng.... Ing.... Eng....
Taaa Daaaaaa...


Sekereanjang alat tulis dengan warna full ORANGE ada di hadapan saya. "Ini buat teh chaca!", kata mereka kompak. Bingunglah saya, pereasaan saya tidak ulang tahun deh,, hahaa :p emangnya kalau mau kasih hadiah harus pas ulang tahun aja apa ya,, :))
"Hah, buat teh chaca???", kaget bangetttt,, aslliiii.. hahaa
Tak lama ibunya yang masih menggunakan mukena habis shalat magrib keluar dari kamarnya. "Iya teh chaca, itu mereka yang pilih.. Masa sampai ada jangka juga ya, buat apa coba teh chaca pake jangka?" kata si ibu sambil tertawa geli.
"Ulangan matematika saya dan firdaus bagus, saya 81 firdaus 86, makanya kita kasih teh chaca hadiah" kata kakanya. Sebetulnya udah tau juga sih berapa nilai ulangan mereka karena udah smsan ama ibunya,, hehee.. Alhamdulillah ya :D
"Kita pilih warna orange karena tau teh chaca suka orange" kata si kakak lagi.
Huaaaawwwww... alhamdulillah Ya Allah.. saat itu juga pengen nangis, terharu sih.. ini kelakuan bocah-bocah.. Alhamdulillah, jazakallah ya Khal n Firdaus :) semoga ilmunya berkah selalu..
Kalian yaaaa,,,^^

Cerita sedikit, tentang warna orange ini banyak kejadian lucu dari beberapa teman yang tau saya suka warna orange.. Tiba-tiba ada yang kasih pembatas buku warna orange, pulpen isi tintanya warna orange sampai lampu tidur warna orange.. Hihihiiii alhamdulillah..

Senangnya bersama mereka.. Rencana-Mu selalu yang paling indah..
Hmmmm, saya bekerja di perusahaan yang memproduksi susu ini juga mungkin jalan Allah, agar saya  dapat memastikan bahwa susu yang nantinya dikonsumsi anak-anak aman bagi mereka.. :)


Saya tidak ingin melangkah sendiri, maka mari wujudkan impian
Ya Rabb, jadikan saya sebaik-baik pribadi yang dapat selalu mendukung impiannya

Dimana ya saya bisa belajar bahasa isyarat di Bandung?, ingin sekali bercerita pada mereka yang tak dapat mendengar dengan baik bahwa dunia mereka tidaklah hening dan bahwa Engkau sangat-sangat sayang pada mereka sehingga mereka tak perlu mendengar kata-kata yang tidak baik..

Bandung, 53 tahun umur ayah
Nafsa Karima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar