Minggu, 05 Juni 2011

not the end of the story

Bismillahirrahmanirrahim..


Hingga saat ini (mungkin) ada sebagian dari diri saya yang masih idealis, bahwa ingin menikah dengan orang yang saya cintai.. (*uhuuuy,,, priiiiikiiitiiiiwww)

Idealisme saya ini mau gak mau dipengaruhi juga oleh fairy tales (cerita dongeng) yang umumnya semua happy ending dan diakhir cerita ditutup dengan acara pernikahan antara 2 tokoh utama.. Yah kalo gak sampai nikah minimal sampai menyatakan saling cinta deh... wekekekeee... coooo cuuuu iiiiittt (dibaca : so sweet)...

Yes, that is fairy tale,, but this is not fairy tale, this is THE REAL WORLD..

Nyatanya yah,, kalau di dunia itu akhir dari cerita kita bukan pada saat pernikahan, tapi pada saat nafas terakhir dihembuskan,, pernikahan bukanlah sebuah akhir dari sebuah cerita, pernikahan adalah sebuah awal dari babak baru kehidupan kita.. Cerita belum berakhir selama oksigen masih masuk ke alveolus dalam paru-paru kita dan karbondioksida dikeluarkan dari tempat yang sama..

Happy ending jika kita dapat membangun kehidupan bersama menuju puncak jannahNya... kehidupan yang diberkahi Allah dalam sakinah, mawadah, dan warahmah..

heheee yang gak happy ending-nya gag usah dibahas yaa..

So... jangan nikahnya aja yang dipikirin, tapi kehidupan setelah nikanya juga yaahh..^^ Dan jangan hanya menikahi hatinya, fisiknya, tapi juga nikahi cita-citanya yaa.. Menikahlah karena adanya cinta dan komitmen, tidak hanya karena cinta..


Ada yang bilang, lebih tepatnya sih baca dari sebuah buku, katanya...

“kalau orang berjodoh biasanya akan saling merasa”

Uwawww,,, iyah gituh?? (*blushing) Hmmm... belom bisa saya buktikan sih, karena mungkin belum ditunjukin ama Allah jodohnya saya,, heheheee ssssttttt,,, mungkin kita sudah bertemu, tapi namanya masih disimpen ama Allah, nanti yah kalau dah dikasih tau, saya kasih tau.. :D

Tapi mungkin kalo ngerasa berjodoh ketika kita bertemu dengan seseorang, siapa sih yang gag pernah? Heee XD

Jawaban dari masalah jodoh-jodohan hanya ada 1, tidak ada pilihan lain, tidak ada tawar-menawar, yaitu shalat istikharah, berdoa pada Allah semoga ditunjukan jodoh yang terbaik..


Doa subjektif vs Doa spesifik

Nah looohhh,,, ini yang kadang agak buat saya bingung...

Katanya jika berdoa jangan subjektif, misalnya ketika istikharah kita berdoa “Ya Allah, pilihkanlah jodoh terbaik menurut Mu, si A atau si B, tapi kalau si A lebih cakep, dll..” di doa ini kita lebih subjektif tuhh,,, lebih milih si A

Terus ada juga yang bilang kalau doa itu harus spesifik.. waw.. kayanya contohnya “ Ya Allah, jika si C adalah jodoh saya, pertemukanlah kami dalam takwa pada Mu, tapi jika bukan kuatkan hati kami dan beri kami jodoh yang terbaik” nahh,,, doa ini spesifik kan?? Atau malah subjektif juga yaahhh??

Heheheee.... bingung ahhh...

Terlepas dari itu semua, setiap doa kita dijawab oleh Allah,, dapat melalui 3 cara..

  1. Langsung di kabulkan... disini Allah mengajarkan kita untuk bersyukur
  2. Ditahan untuk diberikan pada saat yang tepat... disini Allah mengajarkan kita makna bersabar
  3. Diganti dengan yang terbaik menurutNya... disini Allah mengajarkan kita tentang ikhlas


Intermezzo dikit yahh,,,

Saya termasuk orang yang agak kurang spontan,,, wekekekeke... ;p

Sesuatu kadang butuh waktu dulu untuk di cerna di otak..

Siapa sih yang gag nge-blushing kalau orang yang kita cinta (*uhuuy..) dan Allah memang menakdirkan atau memang jodoh yang diberikan Allah buat kita, bilang “will you marry me??

Bagi banyak orang pasti akan jawab “yes” sambil senyum seneng.. alhamdulillah..

Dan bagaimana dengan saya?? Hahahaa... pasti blushing banget.. dan otak akan beku untuk beberapa saat, karena energi yang ada digunakan untuk memerahkan muka.. heheeee... maluu... seneng.. semuanya dalam waktu bersamaan.. blushing dulu terus speachless..

Jadi mungkin bagi saya lebih baik dibilang “mau kah kamu menua bersama saya?”

heheeee... kata-kata ini bakalan buat saya mikir, dan ketawa-ketawa (bukan menertawakan dia dan caranya lohh.. ), terus blushing-nya diakhir.. ini lebih baik.. dari pada muka udah merah terus speachless.. mendingan speachless duluan baru mukanya merah..

hehee... hal ini ada gag sih waktu proses ta’aruf??

Yang jelas yah, kenali bagaimana tipikal orang yang akan kita ajak menua bersama, tapi masih sesuai dengan batas-batas syari yahh, kan belum jadi muhrim.. :D

Untuk yang kita harapkan hanya sekali seumur hidup kita, saya ingin melakukannya dengan cara yang benar, dengan jalan yang diridhai Allah, yang sesuai dengan syariat Islam,, istiqamahkan kami di jalan Mu Ya Rabb..


Masih baca dari buku,,

Jika kau mendapatkan godaan masalah hati,

Maka teladani kisah Ali dan Fatimah

Yang sekuat jiwa raga menyembunyikan rasa di hati

Bahkan sampai syaitan pun tidak tahu dan luput menggoda mereka

Hingga saatnya tiba, Allah persatukan mereka karena takwa..

Hal ini yang sulit dilakukan.. begitupun bagi saya pribadi, menyembunyikan rasa di hati hingga hanya Allah dan saya saja yang tahu.. Memang sulit dilakukan, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan kan??

Jika niat kita baik, insya Allah, Allah akan meridhai..^^


Penah ga ngerasain,, ketika kamu dihadapkan dengan ta’aruf, tiba-tiba hati kamu sakit seperti ada yang menusuk, jantung kamu kaya mau copot, kenapa demikian? Karena kamu tau itu bukanlah dia,, dia yang kamu rasa adalah jodoh kamu, tapi bukan dia yang men-ta’aruf.. Ya Allah, mengapa bisa sesakit ini?

Di lain waktu mungkin ketika tahu dia ta’aruf, dan itu bukanlah kamu, kamu tidak akan menangis, melainkan tertawa.. Ya Allah, saya ikhlas..

Jawabannya masih tetap satu, serahkan semuanya pada Allah, berdoa di sujudmu dalam istikharah.. Semoga Allah menjawab istikharahmu juga istikharahnya.. Dan jika memang kalian bertemu, semoga dipertemukan dalam ketakwaan padaNya..

Benar mungkin adanya pepatah “Jodoh tidak akan kemana,,” tapi mungkin sebenarnya pepatah tersebut ada sambungannya “,,,tapi memang kemana-mana dulu..”

So, jika kamu yakin dia jodoh kamu, semoga Allah menjawabnya dalam istikharahmu.. Tapi jangan takut kamu membuka hati pada yang lain.. Siapa tahu perasaan kamu yang kamu yakin dia adalah jodohmu, itu hanya emosi, emosi yang timbul karena kamu cinta sama dia.. Cinta lah pada Allah dan cintai dia karena cinta Mu pada Allah.. Jika memang dia jodoh kamu, dan kamu sudah mencoba mencari jodohmu kemana-mana, dan ternyata nanti akhirnya adalah dia yang dulu kamu merasa adalah jodohmu.. berarti bener pepatah “jodoh tidak akan kemana, tapi memang kemana-mana dulu..” Allah menjawab doa mu lewat cara yang ke dua, Allah menahannya untuk diberikan pada saat yang tepat dan kita akan lebih memaknai arti kata bersabar, insya Allah..

Dan jika Allah menjawab lewat cara yang ketiga, jika sulit untuk mu tuk ikhlas,, berdoa pada Allah semoga Allah menguatkan hatimu.. dan yakinlah Allah benar-benar memberikan apa yang terbaik untuk mu.. ~ i k h l a s


Ada beberapa orang yang bilang, cinta yang benar-benar diberikan Allah, itu akan membangun diri kita ke arah yang lebih baik..

Jangan takut kamu berubah karena seseorang, tentunya perubahan yang sesuai syariatNya yaa, karena memang kadang Allah memberikan kita hidayah lewat peantara seseorang, Allah merubah kita kearah yang lebih baik lewat pelantra cinta pada manusia yang dia lebih mencintaiNya..

Allah mencintai kita,, kita mencintainya, dan jadikan cintamu padanya karena kamu mencintai Allah...

Diawalnya mungkin kamu akan berubah karena kamu cinta dia, dan jadikan perubahan itu sebuah kebiasaan, sehingga ketika kamu tidak lagi mencintainya, kamu menjadi diri yang baru, yang lebih baik dihadapanNya..

mencintai seseorang dapat membawamu lebih cinta pada Nya..

Tulisan ini memang campur aduk, dalam tiap paragrafnya tidak nyambung satu sama lain, tapi ada benang merah dari ini semua,, seperti dalam es campur yang banyak buah-buahnya disambungkan oleh benang merah yaitu es dan susu juga seperti dalam lotek atau gado-gado yang tiap sayurannya disambungkan oleh benang merah yaitu bumbu kacang.. semoga kita dapat membaca yang tersiratnya..



Dalam kehidupan, kita belajar dari pengalaman orang lain..

(jika) ini adalah pengalaman pribadi saya tentang apa yang saya rasakan, semoga teman-teman semua bisa pengambil pelajaran yang tersurat maupun tersiratnya..

this is not the end of my story, just a part of my story

terimakasih karena Allah mempertemukan saya dengan orang-orang yang mencintaiNya, hingga bertambah kecintaan saya padaNya..

my prayer has been answered..

semoga kita diberikan jodoh yang terbaik menurutNya..

Nafsa Karima

4-5 Juni 2011





Tidak ada komentar:

Posting Komentar