Bandung, 12 Juni 2011
Ananda ku tersayang, Saat ini saya baru saja selesai mengikuti training ESQ Parenting. Saya merasakan begitu banyak cinta yang Allah berikan pada saya. Saya mencintaimu anakku, semoga dengan ikutnya saya pada training ini dapat menjadi bukti bahwa saya mencintaimu, dan malaikat mencatatnya sebagai bentuk ketakwaan dan pengabdian saya pada Allah.
Saat-saat yang paling membahagiakan bagi saya (kelak) adalah saat melihat ananda terlahir di bumi. Saya telah menjadi seorang ibu. Ya Allah, limpahkanlah kasih sayang-Mu pada anakku, bantu aku tuk mengajarkan ia cinta pada-Mu. Anakku sayang, saya terima kamu apa adanya.. Maaf jika ada dalam perjalanan membesarkanmu nanti, saya mungkin melakukan kehilafan.. Saya cinta padamu anakku.
Saat-saat yang kadang (akan) saya sesalkan adalah saat jika saya tidak dapat membimingmu, jika saya jauh darimu, jika saya tidak dapat menemani langkahmu menuju keridhaan ini. Anakku sayang maaf, jika mungkin belum dapat menjadi orang tua yang sempurna bagimu, maaf atas kesalahan yang saya lakukan.. Saya cinta padamu anakku, karena Allah juga mencintaimu.
Saya berjanji ananda sayang, saya akan membimbingmu pada cintanya Allah, saya temani setiap langkahmu. Jika Allah memanggil saya terlibih dahulu sebelum kau dewasa, ikhlaskan ya Nak... Saya hanya ingin kamu tahu, bahwa menjadi ibu buatmu adalah hal terindah yang pernah saya alami. Semoga kelak Allah mempertemukan lagi dalam surga-Nya.
Semoga Allah memberi rahmat dan ridhoNya untuk kita
Peluk cium sayang,
Nafsa Karima
dengan waktu kurang lebih 10 menit saya tulis surat ini di akhir training parenting.. sebetulnya untuk yang belum berkeluarga boleh menulis surat untuk orang tua,, tapi saya memilih memutuskan menulisnya untuk anak saya (kelak).. semoga kelak ia bisa membaca surat ini..
Anakku, saya sungguh mencintaimu.. Cintai Allah nak, yang telah meniupkan kasih sayang pada saya.. Hiduplah untuk Yang Maha Hidup..
semoga kelak dapat mengganti kata "saya" dalam surat tersebut menjadi "ibu"
Saat-saat yang paling membahagiakan bagi saya (kelak) adalah saat melihat ananda terlahir di bumi. Saya telah menjadi seorang ibu. Ya Allah, limpahkanlah kasih sayang-Mu pada anakku, bantu aku tuk mengajarkan ia cinta pada-Mu. Anakku sayang, saya terima kamu apa adanya.. Maaf jika ada dalam perjalanan membesarkanmu nanti, saya mungkin melakukan kehilafan.. Saya cinta padamu anakku.
Saat-saat yang kadang (akan) saya sesalkan adalah saat jika saya tidak dapat membimingmu, jika saya jauh darimu, jika saya tidak dapat menemani langkahmu menuju keridhaan ini. Anakku sayang maaf, jika mungkin belum dapat menjadi orang tua yang sempurna bagimu, maaf atas kesalahan yang saya lakukan.. Saya cinta padamu anakku, karena Allah juga mencintaimu.
Saya berjanji ananda sayang, saya akan membimbingmu pada cintanya Allah, saya temani setiap langkahmu. Jika Allah memanggil saya terlibih dahulu sebelum kau dewasa, ikhlaskan ya Nak... Saya hanya ingin kamu tahu, bahwa menjadi ibu buatmu adalah hal terindah yang pernah saya alami. Semoga kelak Allah mempertemukan lagi dalam surga-Nya.
Semoga Allah memberi rahmat dan ridhoNya untuk kita
Peluk cium sayang,
Nafsa Karima
dengan waktu kurang lebih 10 menit saya tulis surat ini di akhir training parenting.. sebetulnya untuk yang belum berkeluarga boleh menulis surat untuk orang tua,, tapi saya memilih memutuskan menulisnya untuk anak saya (kelak).. semoga kelak ia bisa membaca surat ini..
Anakku, saya sungguh mencintaimu.. Cintai Allah nak, yang telah meniupkan kasih sayang pada saya.. Hiduplah untuk Yang Maha Hidup..
semoga kelak dapat mengganti kata "saya" dalam surat tersebut menjadi "ibu"
sungguh indah............
BalasHapus