Senin, 20 Juni 2011

pernikahan (part 3)

bismillahirrahmanirrahim

pernikahan again?? hihihiiiiw..

sharing sama beberapa orang dalam beberpa waktu,,,
dan juga merenung serta berpikir..

dimulai dari,,,, apa yang saya rasakan???

1. ingin menangis.. :') ada beberapa pertanyaan dalam benak saya dan Allah menjawab lewat perantara manusia.. betapa cintanya Allah pada hamba-Nya, hingga tidak dibiarkan menyimpan pertanyaan lama-lama.. hal ini sudah beberapa kali terjadi pada saya..
Allah Ar Rahman Ar Rahim.. ajari saya untuk lebih mencintai-Mu.. Allah mengirimkan oeang-orang yang lebih mencintai-Nya pada saya sehingga bertambah kecintaan saya pada-Nya.. alhamdulillah,, semga dapat bertemu lebih banyak lagi orang yang mencintai-Mu..

2. ingin senyum,, senyum itu kan ibadah.. :)

3. ingin tertawa... ahahahahahahaaaaa... *miris :((



hmmmm.... mualai dari mana yaaa...

pernah ga kalau sebuah pernikahan yang memang didasari keimanan, melihat pasangan pengantinnya berbicara lewat mata?? cinta yang tak harus diungkapkan lewat kata, tapi saling berata lewat pandangan.. saya meski tidak hadir dalam pernikahan sahabat saya yang memang sudah saya anggap kakak sendiri, sebut saja "mbak", saya dapat merasakan hal itu dari foto.. semoga pernikahannya diberkahi Allah, mbak..

melihat orang lain yang usia pernikahannya telah berjalan beberapa tahun, seperti pada Kang Tony dan Teh Melly (semoga selalu dalam rahman dan rahim Allah), saya juga merasakan hal yang sama.. berkata cinta lewat pandangan.. sanjungan suami yang membuat sang istri tersipu malu..

dan ketika usia sudah tak lagi muda, cinta itu terlihat jelas, berbicara lewat mata, sejelas saya dapat melihatnya pada pandangan H. Abdul Rohim dan Hj. Anna Rohim ke dua orang tua Pak Ary Ginanjar.. semoga selalu diberkahi Allah..

tak mesti ada ungkapan saya cinta kamu, hanya cukup pandangan yang berbicara cinta..
seperti itulah cinta, sederhana, sesederhana cara pengungkapannya..

beberapa pertanyaan saya dan sahabat saya membuat hal yang sebetulnya sederhana menjadi rumit.. apa jadinya kami jika tidak ada yang mengingatkan? apa jadinya kami jika tak ada yang bantu tuk menjawab?
agaknya merasakan perbedaan perempuan dan laki-laki,, dimana perempuan berpikir lebih ke "perasaan" hingga terkadang otak jadi beku tuk berpikir rasional.. karena perbedaan ini kali yah, makanya perempuan dan laki-laki dapat saling melengkapi..

seseorang berkata "jangan korbankan perasaan"
dalam diri kita sudah tahu hal ini, tetapi memang terkadang perlu ada seseorang yang menyuarakannya, agar kita lebih sadar..
menikahlah dengan seseorang yang memeng kau cintai karena Allah dan mememang mencintaimu juga karena Allah, agar kalian lebih mencintai Allah..

tapi ternyata kadang karena cinta pun tak cukup, perlu ada komitmen... hal ini tak kalah pentingnya.. jika tak ada komitmen dapat kita lihat pernihakan yang retak setelah beberapa waktu.. siapa sih yang ingin hal ini terjadi pada pernikahannya??
makanya perlu juga komitmen, mau dibawa kemana masa depan pernikahan kita?
dimana kau tempatkan saya setelah menikah?
adakah saya di masa depanmu?

seseorang berkata (juga) "jangan korbankan masa depan"
untuk hal ini saya sudah tahu pasti,,, jangan hanya nikahi fisik dan hatinya, tapi juga nikahi cita-citanya..
tapi tetap saja ketika disuarakan seperti mendapat tamparan..
..masa depan saya..
mungkinkah jalan menuju masa depan yang mempertemukan saya dengannya.. seseorang yang memang telah Allah siapkan tuk saya..
Wallahualam.. tapi Allah selalu punya cara tuk cinta menemukan jalannya..

seperti cinta yang tidak cukup jika tak ada komitmen, komitmen pun butuh cinta..

dan saya akan lebih banyak belajar berbagai hal..
jadi ketika dia datang menjemput saya telah siap..

orang yang saling mencintai akan selalu terlihat muda, hal ini yang tampak pada wajah ayah dan ibu.. :D

Terima kasih Allah ..

Nafsa Karima
20 Juni 2011


selang waktu 1 tahun 2 bulan 8 hari...
orang yang sama mengatakan hal yang intinya sama,,
tahun sebelumnya "chaca ceria banget hari ini"
dan tahun setelahnya "chaca auranya beda"
saya (selalu) coba menghindar, ternyata masih bertahan..
tidak lagi saya pertanyakan mengapa tetap bertahan??
Allah punya jawabannya..
yang saat ini saya pertanyakan adalah
bagaimana caranya agar tetap ceria dan mempertahankan aura ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar