Rabu, 26 September 2012

26 September 2012

bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirrabilalamin..
Terima kasih Ya Allah, saya keterima kerja di Bandung.. Hehe, meskipun sebetulnya mulai minggu ini saya sudah mulai 'kerja' mengajar lagi..
Awalnya belum berani mengajar lagi, karena sedang apply kerjaan yang ini. Tidak tega meninggalkan anak-anak kalau tiba-tiba diterima kerja. Dalam hati kecil yang paling dalam inginnya mengajar, tapi terkadang kita tidak bisa langsung memilih apa yang benar-benar kita inginkan.
Seorang ibu dari anak laki-laki yang saya ajar menghubungi saya beberapa waktu lalu, minta anaknya diajar oleh saya (lagi), katanya guru matematika yang sekarang kurang bisa dipahami, ga kaya teh chaca. Chaca emangnya kaya gimana? Jadi salah tingkah sebetulnya.. Saya jelaskan kalau saya sedang apply, kalau mau sama saya mungkin jika saya diterima kerja kemungkinan mengajarnya malam. Ibunya bersedia asal sama saya. Digaris bawahi dan ditebalkan, kalau perlu di besarkan hurufnya "asal sama saya". Memang saya seperti apa?
Seorang ibu dari anak perempuan yang saya ajar juga tidak masalah anaknya diajar malam atau weekend, asal sama saya. Setelah sebelumnya saya minta ke koordinator pengajar menjelaskan posisi saya. Yang ibunya khawatirkan justru jika saya cape jika mengajar malam.
Dua orang ibu dari dua orang anak yang saya ajar.
Ya Allah, saya dipertemukan dengan anak-anak yang lucu-lucu, baik, dan ceria. Mereka pantas mendapatkan 'guru' yang lebih baik dari saya. Terharu..
Yang tambah terharunya adalah tadi saya telat 5menitan sampai di rumah anak perempuan yang saya ajar, saat sampai di rumahnya, dia ada di depan rumah bersama khadimatnya. "Ngapain di luar?" tanya saya sambil parkir motor, "Nunggu ibu" katanya. Aduhh.. Aduhhh.. >,< sedihhhhh,,
Ya Allah, semoga Engkau berkahi langkahku di pekerjaan yang baru ini dan mengajar mereka. Ya Allah, berikan kekuatan.. Semoga Engkau ridhai bekerja sambil mengajar.. :)

Tadi siang ada telefon ke rumah, tapi tidak saya angkat karena melihat nomornya, nomor tidak dikenal. Tak lama telefon ke HP dengan nama perusahaan yang telah saya save sebelumnya. Mengabarkan bahwa saya diterima, alhamdulillah.. Seketika itu juga loncat-loncat, inginnya sambil terik-teriak.. Telefon ibu, sms ayah, tulis status, telefon sahabat. Baru terpikir, ko malah loncat-loncat sih? Harusnya kan sujud syukur.. Maaf Ya Allah.. huhuhuhu. Sms balasan ayah juga mengingatkan untuk tingkatkan syukur dimulai dengan sujud syukur.. Hahaha, alhamdulillah diingetin :D
Liat nomor telefon yang nelefon ke rumah, ternyata sama nomornya dengan yang menelefon ke HP.. Hahaa.. Maaf ya, lain kalau ada telefon ke rumah diangkat deh.. Hehe

Kerja di perusahaan, "gak apa-apa, pengalaman dulu".
Alhamdulillah, diterima. Ingin kasih kabar tapi kayanya lagi sibuk ya,,
Yang pertama kali terpikir adalah, alhamdulillah, dapet kerja deket ama rumah lagi, 15 menit nyampe kalau ngebut naik motor, 25 deh kalau agak santai.. hehehe.. Kalau meni**h jadi tidak terlalu membebani su**i, karena awalnya berpikir kalau ni**h dalam waktu dekat (amin) belum ada 'pegangan', minimal tuk nambah-nambahin resepsi.. hahahaa... PD pisan gak sih xD mungkin ini juga ya jalan Allah, bahwa jika niat baik untuk menyempurnakan agama, insyaAllah pasti ada jalannya dan jangan juga takut karena tak memiliki rizki setelah meni**h, buktinya sebelum ni**h aja Allah telah memberikan jalan rizki-Nya.. Alhamdulillah.. Keep istikharah..
boleh ya tuk pengalaman 1 atau 2 tahun kerja? Buat nabung ambil s2 pendidikan luar sekolah (PLS) di UPI juga :D Kalau gak boleh juga gak apa-apa sih.. Hehe

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
(An Nuur: 32) 

Bandung, 26 September 2012
Nafsa Karima
Bulan ini bener-benar campur aduk, tapi Alhamdulillah untuk segalanya,
terima kasih Allah.. memperkaya rasa dan belajar sabar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar