Minggu, 11 November 2012

k e p a s t i a n

bismillahirrahmanirrahim

Ini yang kadang sering dikejar seorang perempuan dalam membangun sebuah hubungan, kepastian. Mendengar kata-kata dari seseorang yang menunjukan sebuah kepastian. Tak selalu salah memang, tapi kadang mungkin kurang baik juga jika tak langsung disegerakan. Cinta, kadang mungkin kita lupa bahwa di dunia ini tak ada yang pasti. Termasuk juga dalam membangun sebuah hubungan. Allah Yang Maha Membolak-balikan Hati.. Cinta, apa mungkin dengan subuah kepastian membuat hati kita tenang? Nyatanya tetap saja banyak yang galau. Nyatanya juga banyak yang tidak berakhir dengan baik atas kepastian yang dikomitmenkan dari awal. Cinta, ketenangan itu kita dapatkan ketika totalitas penyerahan kita lakukan hanya pada Allah, ini yang disebut sebagai ikhlas.

Mendengar kata-kata yang menunjukan sebuah kepastian. Apa susahnya bicara? Apa sulitnya mengucapkan?. Ini mungkin yang sering kita sebagai perempuan pikirkan. Tak ada yang susah dengan berbicara, tak ada yang sulit dengan mengucapkan. Tapi akibat dari itu yang kadang lupa kita pikirkan. Berulang kali saya ingatkan untuk diri saya khususnya, kita yang mengharapkan kebaikan dari-Nya, tapi sering kali apa yang kita lakukan justru sangat jauh dari kebaikan. Cinta, sabar itu bukan kata pasif yang membuat kita hanya diam saja.

Dengan adanya kepastian mungkin yang banyak kita rasakan sebagai perempuan adalah mendapatkan sebuah kejelasan, ketegasan, ataupun tidak digantung. Tapi yang seorang pikirkan mungkin justru dengan kepastian yang ia berikan justru ia menggantungkan kita, masa depan kita. Cinta, jika sudah yakin maka cukup percya. Allah Yang Maha Mengawali dan Allah juga Yang Maha Mengakhiri. Jalani dengan cara yang baik.. :)

Kepastian, karena akan membuat hati tenang. Oke, tapi berapa lama ketenangan itu kita dapatkan?. Bukannya saya tidak butuh kepastian, sungguh.. Bukan pula kepastian itu mesti disegerakan..
Dia mungkin lebih paham dan sedikit demi sedikit saya akan belajar lebih banyak hal.


Potongan mozaik aku dapatkan diantara serakan takdir yang Ia tetapkan,
Beragam warna dan beragam bentuk yang akan menjadi sebuah kesatuan yang indah.
Aku kumpulkan sedikit demi sedikit, dari hal yang sedikit aku banyak belajar agar bisa lebih memahami.
Tak harus paham sekarang, karena semuanya tak ada yang instan dan pasti membutuhkan proses.

Perjuangannya,
Pemahamanku yang masih dangkal..
Mencoba mengerti dan memahami..
Tak ingin menuntut apa pun, termasuk menyegerakan..
Sabar, mencoba mengerti dan memahami..
Dan untuk saat ini, ini adalah caraku bahwa aku mendukung pejuangannya.
Pernikan juga adalah proses, proses untuk saling memuliakan dan  membahagiakan.

Bandung, 1 hari setelah hari pahlawan 
Nafsa Karima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar