bismillahirrahmanirrahim
"Guru adalah para pembuka pintu, menuju kesempatan dan harapan." ~ Peribahasa Cina (Indonesia Mengajar)
InsyaAllah, beberapa tahun lagi hari ini akan benar-benar menjadi hariku.. :)
Dengan pekerjaan yang aku jalani sekarang, tidak bersyukur jika aku berkata 'aku tidak suka'. Aku suka, bagaimana bisa tak suka karena sudah didoakan 4000 orang kan? hehe,, Mungkin yang akan dia katakan adalah "tidak apa-apa untuk pengalaman".
Alhamdulillah, dekat dengan rumah, tidak kerja shift, dan orang-orangnya juga asik-asik.. Alhamdulillah suka, meski memang aku lebih suka mengajar :) Maka hari selasa dan kamis adalah yang aku tunggu karena bertemu dengan anak-anak dimana bisa sama-sama belajar. Kalau dirasa-rasa memang cape, pulang kerja langsung mengajar.. Tapi ada banyak kebahagiaan yang tidak dapat ditukar dengan apapun dari mengajar. Apa lagi rasa cape, menguaplah sudah tanpa sisa..
Allah, alhamdulillah, terima kasih untuk semuanya.. :)
Ya Rabb, jadikan pekerjaan yang kami miliki saat ini menjadi jalan pengabdian pada-Mu.. Semoga Engkau berkahi setiap langkah kami.. Allahuma Amin.
Tak selalu apa yang kita sukai harus kita lakukan saat ini..
Maka aku bersabar, semoga Allah golongkan kami pada golongan orang-orang yang sabar.
Ya Allah, semoga..
Sebenarnya, menurut guru, hal paling berharga yang bisa manusia berikan bagi orang lain adalah: waktu (bukan uang, materi, pengetahuan dan sejenisnya).
Karena 'waktu' adalah 'milik' kita yang tidak akan pernah kembali lagi. Uang bisa dicari, materi lain bisa didapat lagi, pengetahuan memang menetap hanya ditransfer.
Itulah kenapa orang-orang yang memberikan waktunya untuk mengurus anak yatim, mengajar anak2, remaja, membantu orang2 miskin, bersilaturahmi, dan segala sesuatu yang bermanfaat lainnya, sejatinya telah melakukan hal penting, karena dia memberikan waktunya yang tidak bisa diganti dengan apapun.
Jadi mari, kita memberikan waktu untuk kebaikan.
Karena 'waktu' adalah 'milik' kita yang tidak akan pernah kembali lagi. Uang bisa dicari, materi lain bisa didapat lagi, pengetahuan memang menetap hanya ditransfer.
Itulah kenapa orang-orang yang memberikan waktunya untuk mengurus anak yatim, mengajar anak2, remaja, membantu orang2 miskin, bersilaturahmi, dan segala sesuatu yang bermanfaat lainnya, sejatinya telah melakukan hal penting, karena dia memberikan waktunya yang tidak bisa diganti dengan apapun.
Jadi mari, kita memberikan waktu untuk kebaikan.
-Tere Liye-
InsyaAllah, minimalnya menjadi guru pertama untuk anak-anak aku kelak,, dan anak-anak aku adalah semua anak Indonesia, yang dari mereka selalu ada banyak harapan..
Melihat lewat binar mata mereka yang penasaran ingin tahu,
Geregetan ingin memecahkan soal yang agak sulit,
Tawa riang mereka ketika senang,
Senyuman yang polos..
Semuanya aku suka..
Allah semoga..
Sabar bukanlah kata pasif
Bandung, "selamat hari guru, bapak"
Nafsa Karima
dan juga selamat hari guru, ibu.. hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar