Sabtu, 03 November 2012

sabar, bukan menunggu

bismillahirrahmanirrahim

Hallo November.. :)
Baru disapanya malah saat sudah hampir lewat 3 hari,, hehee

November,
Karena di bulan ini insyaAllah saya 23 tahun
Hampir 23 tahun Allah berikan saya kesempatan hidup di dunia, Alhamdulillah..
Semoga berkah.. :)

Satu pemahaman baru yang saya dapatkan di hari ini saat merenung sendiri (tahun depan insyaAllah udah gak sendiri lagi, udah ditemenin aa, insyaAllah :p)..

Allah tak pernah membiarkan kita menunggu,
Allah tak pernah meminta kita untuk menunggu..
Adakah perintah-Nya yang menyuruh kita untuk menunggu?
Yang ada adalah perintah-Nya untuk kita BERSABAR, bukan MENUNGGU..
Dan, ternyata bahwa kitalah yang sering membuat-Nya menunggu..
Ia menunggu kita untuk menjawab Al-Fatihah kita dalam shalat yang mungkin tak khusu
Ia menunggu kita berdoa pada-Nya, Ia menjawabnya
Ia menunggu kita datang pada-Nya di 1/3 malam terakhir, Ia hampiri kita..
Allah, maaf.. Sungguh sungguh maaf..
Betapa banyak dan seringnya kami melalaikan-Mu, Astafirullah..
Dan kali ini, Allah bukan menyuruh saya untuk MENUNGGU.. Ia meminta saya untuk BERSABAR..
Jadi salah jika saya bertanya "mau menunggu sampai kapan?" atau "sampai kapan saya harus menunggu?"..
Pertanyaannya adalah "mau bersabar sampai kapan?" atau "sampai kapan saya harus bersabar?"
Cinta, karena kesabaran itu tak akan pernah ada batasnya dan keseabaran itu tak akan pernah habis, maka saya harap saya pun begitu.. Bahwa kesabaran saya tak akan berbatas dan tak akan habis..
Cinta, saya tidak menunggu.. Saya bersabar.. insyaAllah.. :)

Cinta..
Jika tidak yakin, maka hentikan sampai disini..
Jangan lakukan sesuatu yang kau ada keraguan di dalamnya..
Maka ini adalah yakinku..
Aku yakin maka aku bersabar..
Tapi jika suatu waktu keyakinanmu padaku hilang atau tak pernah ada yakinmu..
Maka bicaralah dengan cara yang baik..
Ku harap Allah selalu menyertakan ikhlas dalam setiap langkah kita..


"Awalnya adalah niat. Maka aku bertanya kepadamu wahai istriku, apakah yang menggerakkan hatimu untuk mempercayakan kesetiaanmu padaku? Aku bertanya kepadamu karena niat akan menentukan apa yang akan engkau dapatkan kelak setelah kita menikah, dan kelak setelah kita tiada. Ketika kita sama-sama menjadi jenazah." (Ust. M.Fauzil Adhim, Ku Pinang Kau dengan Hamdallah)

Rasanya seperti suami saya bertanya langsung pada saya.. Ehhhhhh... :p sayakan belum menikah.. hahahaa
Tapi sungguh, pertama kali saya membaca kalimat tersebut, rasanya seperti ia bertanya langsung pada saya..
Senang rasanya sebelum Allah mempertemukan kita dalam ikatan-Nya, Allah izinkan saya untuk terus meng-up-grade ilmu saya.. Alhamdulillah.. Semoga dapat selalu memahami dan mengamalkannya ya..
Karena pernikahan adalah proses untuk saling memuliakan dan saling membahagiakan.. Kebahagiaan apa yang kamu inginkan? Kebahagiaan apa yang saya inginkan? Saling memuliakan, bukan ingin dimuliakan..

Yang kita inginkan berada dalam jalan yang Ia berkahi dalam sakinah mawaddah warahmah..
Maka cek lagi niat kita, barang kali ada niat saya yang masih tak lurus..
Niat yang baik, jalan yang baik, semoga Allah pertemukan kita dengan baik.. Amin Ya Karim, insyaAllah..

November,
Allah jika boleh sedikit flash back..
Saya tak pernah mengharapkan ada kejadian yang membuatnya sedih, membuat kami sedih..
Allah, kesedihan adalah bagian ketidakmampuan kami untuk mengerti maksud-Mu, maaf..
Atas segala hal yang pernah terjadi pada kami, saya sangat sangat bersyukur atas adanya saat ini, semoga ia pun begitu..



Bandung, 3 November 2012
Nafsa Karima yang sabar

November,
meski mungkin bukan di bulan kelahiran saya,
bisa juga kan di bulan kelahirannya?
Kapan bulan kelahirannya? Hahaha,, ditanyain dulu ya >,<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar