bismillahirrahmanirrahim
Jika berprinsip pada "siapa yang datang duluan"
Mungkin saya sudah menikah beberapa tahun yang lalu..
Saya acungkan jempol pada orang-orang yang memegang prinsip demikian dan sekarang tengah membangun keluarga kecilnya..
Tak hanya memengang prinsip demikan mungkin ya, tapi juga yakin pada janji Allah.. Wanita baik akan mendapatkan laki-laki yang baik, pun demikian sebaliknya..
Tidak setengah-setengah pada prinsip yang dipegangnya, juga tidak setengah-setengah pada keyakinannya..
SubhanAllah..
Keingiinan untuk menikah selalu ada, menyempurnakan separuh dari agama..
Tapi entah mengapa tidak semenggebu-gebu dulu..
Mungkin karena semakin sadar juga ya..
Karena saya tahu saya belum baik..
Pecicilan, kekanak-kanakan, masih suka lari kesana-kesini..
Ketawa-ketiwi suka-suka, cengengesan..
Merengek, menggerutu, manyun, ngomel-ngomel..
hehehe..
Dan ketika dihadapkan dengan seseorang yang lebih dewasa (liat difoto), masih berpikiran "Kaya bapak-bapak, takut".. haeuuhhhh...
Berasa saya masih muda saja, padahal tahun ini insyaAllah akan 24 tahun..
Menilai seseorang dari tampilan luarnya saja sungguh tidak baik, saya tahu..
Saya juga mau berubah, bersikap agar lebih dewasa lagi,,
Tapi tidak mau dengan paksaan atau dengan ketakutan..
Berharap seseorang masuk ke 'dunia chaca', bukannya chaca yang keluar dari dunianya..
Hiiiiii... memangnya mustahil?
Chaca yang keras kepala tidak bisa dengan orang yang keras kepala juga, sama-sama keras bukannya akan jadi pecah?
Chaca yang keras kepala tidak bisa dengan orang yang 'yes-man', apa-apa boleh, karena akan semakin melunjak dan bertingkah, bisa jadi terlalu mendominasi..
Chaca yang keras kepala butuh seseorang yang dapat mengikuti alur mainnya, kemudian menariknya pelan-pelan jika itu salah..
Chaca yang ketawa-ketiwi juga tidak bisa dengan orang yang serius, bikin cepat bosan dan sepi..
Chaca yang ketawa-ketiwi juga tidak bisa dengan orang yang ketawa-ketiwi juga, kapan akan seriusnya dong? Hee
Chaca butuh seseorang yang masuk ke dunianya, untuk tersenyum sama-sama, tertawa bersama, dan mengarahkan jalannya..
Chaca yang menggerutu, manyun, dan merengek.. Tidak bisa diatasi dengan sentakan, jangan juga menjadi 'yes-man' yang menurut pada kata-katanya.. Ikuti alur mainnya dan masuk kedunianya, kemudian arahkan pelan-pelan..
Dan mungkin kau hanya butuh mendengarkan chaca yang sedang ngomel-ngomel, lalu tersenyum diakhir kata yang diucapkannya..
Hmmmm,, kerasa bener kekanak-kanakannya, huhu..
Karena ketika kita ingin mengenal seorang anak, kita yang harus masuk ke dunianya.. Bukan anak-anak yang harus mengerti kita, kitalah yang harus lebih mengerti mereka..
dan berharap seseorang yang masuk ke dunia saya, bukan saya yang keluar..
Jadi kapan mau berubahnya?
Bismillahirrahmanirrahim, meningkatkan kualitas diri :)
Tingkatkan agama, keimanan, juga pendidikan..
Semangat... :D
Semoga jalannya dibukakan :)
Terima kasih untuk semua niat baiknya..
Semoga jalannya dibukakan :)
Terima kasih untuk semua niat baiknya..
Bandung, 1 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar