Kamis, 12 September 2013

te te qi

bismillahirrahmanirrahim

Menjadi wali kelas kelas 1 sekaligus guru Tahsin Tahfiz Quran kelas 1, mungkin menjadi jalan bagi saya untuk membaikan diri, terutama dalam hal pemahaman Quran..
Lulusan SD yang ditargetkan hafal juz 30 dan juz 29 menjadi cambuk juga buat saya.. Muridnya aja harus hafal juz 30 dan juz 29, sebagai seorang guru, seharusnya mampu lebih dari itu.. Amin, insyaAllah..
Melihat hafalan saya ditambah lagi tajwid yang masih ngalor-ngidul,, Huaaa banyak PR-nyaaaaa.. Semoga Allah lancarkan dalam membaikan diri ya..

Basic kuliah saya bukan dari ilmu agama,
Agama hanya didapatkan 1 semester di semester 1,
Mungkin sangat kurang dibandingkan dengan guru-guru lain yang memang dasar agamanya lebih kuat..

Sebuah metode yang digunakan di sekolah, masih menyisakan tanya dalam pikiran saya..
Kenapa,, kenapa,, dan kenapa..
Kenapa untuk melafalkan 2 harakat atau lebih tidak diayun saja?
Kenapa yang digunakan adalah Quran Madinah?
Kenapa buku tajwid yang digunakan hanya itu?
Dan apa lebihnya dibandingkan metode lain?

Pembagian grade tilawah, membuat saya sebal..
Mengetahui dimana kekurangan saya adalah hal yang baik, tapi cara penyampaiannya ya tidak usah di depan forum.. Hiiiiiiih,,
Kadang hal seperti ini malah tidak menjadi cambuk buat saya.. Saya yang keras kepala, jika sudah tidak menyukai akan suatu hal, kesananya susah banget untuk berubah.. Hadeuhhh ada bocah gede >,<

Saya yang tidak suka melakukan sesuatu dibawah tekanan.. huuufffftttt..
Harus tetap semangattttt :)

Nasihat seorang kakak,
"tekanan itu harus ada supaya kita mengeluarkan 'gaya positif' sebagai reaksi di fitrah manusia.. sabar Cha.. Simpan Surga 5 cm dihadapan kita.. kita akan berbuat karena ingin RidhoNya".

Bismillah, Allah.. Semoga Engkau ridhoi apa yang saya ajarkan pada anak-anak di tahsin tahfiz quran dengan segala keterbatasan yang saya miliki..


PRESSURE MAKES DIAMONDS
Bandung, 12 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar