Senin, 28 November 2011

kepergian, pertemuan, perpisahan

bismillahirrahmanirrahim

sore ini tiba-tiba jadi melow-melow..
kebawa suasana hujan juga kali ya.. hohohoooo :))

berpikir sejenak tentang adanya sebuah pertemuan..
dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan..
silih berganti..
seperti matahari dan bulan, yang selalu datang silih berganti..
dua-duanya berbeda, tapi keduanya memiliki keindahan tersendiri, keduanya memiliki peran masing-masing..

bagi saya pribadi, perpisahan itu identik dengan sebuah kepergian..
bukankah tidak dapat dikatakan perpisahan jika tidak ada salah satu pihak yang pergi?

karena suasana hati yang lagi melow,, *upssss.... galau ;p
status FB juga jadi ikutan melow..

Dalam proses kepergian, lazimnya yang pergi selalu lebih ringan dibandingkan yang ditinggalkan. Lebih ringan untuk melupakan...
Yang pergi akan menemui tempat-tempat baru, kenalan-kenalan baru, kehidupan-kehidupan baru, yang pelan tapi pasti semua ini akan mengisi dan menggantikan kenangan lama.
Sementara yang ditinggalkan lazimnya tetap berkutat dengan segala kenangan itu.
~Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah

kepergian,
lambaian tangan atau salam perpisahan
selalu seperti tak punya perasaan
apalagi jika kau melakukannya tanpa pesan.
tapi waktu, semua akan berlalu
yang tersisa tinggal kenangan.
~Fahd Djibran, Menatap Punggung Muhammad

kutipan kalimat dari kedua penulis tersebut rasanya cukup mewakili kata hati yang lagi galau.. wuhuhuuuu..
perpisahaan.. kepergian dalam bentuk apa pun, entah akan kembali lagi atau tidak pernah kembali.. entah akan berjumpa lagi atau bahkan tidak pernah berjumpa lagi.. kita tak pernah tahu..

mengapa dipertemukan jika nantinya dipisahkan?
saya tidak membenci atau pun tidak suka dengan adanya sebuah perpisahaan, hanya saja kadang saya belum bisa menyikapi dengan bijak kenangan-kenangan yang hadir dari sebuah pertemuan..

hingga saya tiba di suatu titik kesadaran..
bukankan sesorang tidak akan pernah benar-benar pergi?
perpisahan hanyalah meyangkut raga..
orang yang berarti bagimu, entah itu orang tua, keluarga, saudara, sahabat, teman, atau seseorang yang 'spesial'.. tidak akan pernah benar-benar pergi..
setidaknya mereka akan selalu hidup dalam hatimu, selalu mengisi ruang-ruang dalam hatimu.. entah kau menyadarinya ataupun tidak, mereka akan selalu ada.. tidak akan pernah benar-benar pergi..
hingga perpisahan raga tidak akan berarti apa-apa lagi.. karena jiwa yang selalu dekat..

kita tidak akan pernah benar-benar ditinggal pergi..
bahkan ketika Sang Pemilik Waktu menghentikan waktu..
itu bukanlah sebuah KEPERGIAN, hanya jiwa yang terlepas dari raga.. jiwa yang KEMBALI pada pemilik-Nya.. jiwa yang KEMBALI pada yang menciptakan-Nya yang selalu dirindukan-Nya..

kita mungkin akan benar-benar berpisah ketika tempat kita dibangkitkan berbeda.. Ya Allah, jangan sampai..
dengan berdoa, "Ya Allah, kumpulkan kami di Surga-Mu".. selalu menguatkan saya ketika ada perpisahan raga..

dan dengan adanya pertemuan, perpisahan, ataupun kepergian.. selalu ada banyak hal yang dapat disyukuri.. :)



salam perpisahan atau lambaian tangan,
punggung yang berbalik,
langkah kaki yang saling menjauh..
hanya perpisahan raga

Bandung, 2 Muharram 1433H
Nafsa Karima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar