Kamis, 01 Desember 2011

Salju Gurun

bismillahirrahmanirrahim

Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir.


Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.


Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apa lagi menjadi kaktus.


Sekalipun hijau warnamu, engkau tersebar dimana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu.


Di lansekap gurun yang maha luas, lebih baik tidak menjadi oase.


Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu disana-sini.


Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi.


Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekadar bergerak dua inci.

Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau…berbeda.

~Dee, Filosofi Kopi~


Jika kita berbeda, mengapa kita harus sama?
Bukankah karena BERBEDA, masing-masing kita menjadi INDAH?
Jika semua bunga adalah mawar, apa kita dapat tahu bahwa ia indah?
Semua bunga indah, karena berbeda-beda.. :D

Bandung, 1 Desember 2011
Nafsa Karima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar